Pasar Ekspor Tak Tergarap, Pasar Lokal Terus Melahap

Selasa, 30 Apr 2024

JAKARTA. Kelezatan buah durian tak hanya populer di lidah orang Indonesia. Buah berduri yang memiliki aroma menyengat ini juga sangat di gemari di pasar ekspor, terutama di negara-negara Asia. Tak heran, pemerintah berambisi menggenjot ekspor buah dengan kombinasi rasa manis dan pahit tersebut. Terlebih porsi ekspor durian Indonesia masih relatif kecil. Hanya saja, ada sederet pekerjaan rumah yang harus dituntaskan agar durian lokal bisa bersaing di kancah global. Salah satunya pamor durian Indonesia yang belum setenar durian asal negeri tetangga. Sebut saja Malaysia dan Thailand yang memiliki varietas unggul, seperti Musang King dan Motong. "Indonesia unggul secara kuantitas, karena buah ini bisa tumbuh dari Aceh sampai Papua. Tapi, kualitas kita kalah dari negara tetangga," ujar Ketua Sigit Purwanto, Ketua Komunitas Durian Traveler ke KONTAN, Senin (29/4).

Lantaran itu, durian lokal lebih mengandalkan pasar domestik yang memang permintaannya tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memang menyebut, pasar domestik menyerap hampir 93,9% produksi durian lokal. Merujuk data BPS, ekspor durian dengan kode harmonized system (HS) 08106000 hanya 226,67 ton pada 2022. Padahal, produksi durian di Indonesia pada tahun tersebut mencapai 1,52 juta ton. Artinya, porsi ekspor hanya kebagian 6%-7% saja. Namun, pemerintah berniat memacu ekspor komoditas buah ini. Hal ini bermula dari pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, baru-baru ini. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas soal potensi ekspor durian ke Tiongkok. "Durian jangan anggap enteng. Mereka (China) impor durian itu sampai US$ 8 miliar (setara Rp 129,6 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.200 per dollar AS)," ujar Luhut barubaru ini.

Pernyataan Luhut benar adanya. Berdasarkan data perdagangan China yang dikutip oleh Asosiasi Eksportir Importir Buah-Buahan dan Sayuran Segara Indonesia (Aseibssindo), setiap kenaikan 1% penduduk China yang mengonsumsi durian, akan mengerek nilai penjualan durian sebesar US$ 1,7 miliar atau setara Rp 27,63 triliun. Dengan total nilai impor sebesar US$ 8 miliar per tahun, artinya penduduk China yang mengkonsumsi durian belum mencapai 5%. Sehingga, potensinya masih sangat besar. Faktanya, permintaan durian ke Negeri Tirai Bambu memang terus meningkat. Pada 2022 permintaan durian di China mencapai US$ 4,5 miliar. Sementara di 2023 naik menjadi US$ 6,7 miliar. Owner Vigano Farm, Nelsens Yansah mengaku, tidak begitu tertarik mengekspor durian kendati potensinya besar. "Soalnya kita ini untuk memenuhi suplai di pasar domestik saja belum cukup. Sehingga, ekspor rasanya belum masuk akal walau menjanjikan," ujarnya, Senin (29/4).

Sumber : Kontan 30 April 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)