JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) swasta kembali melanjutkan tren penurunan pada awal tahun ini. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi ULN swasta pada Februari tahun ini mencapai US$ 197,4 miliar. ULN tersebut mengalami penurunan 1,3% year on year (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 2,3% yoy. "Kontraksi pertumbuhan ULN bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations), masing-masing sebesar 1,3% yoy," tutur Asisten Gubernur BI Erwin Haryono. Berdasarkan sektor ekonominya, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,3% dari total ULN swasta. Utang luar negeri swasta juga tetap didominasi oleh tenor jangka panjang sebesar 76,3%.
Sumber : Kontan 24 April 2024
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |