TLKM Menyerap Belanja Modal Rp 5,1 Triliun

Selasa, 23 Apr 2024

JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2024 lalu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) telah menggelontorkan belanja modal sebesar Rp 5,1 triliun. Nilai capital expenditure (capex) itu setara dengan 13,5% dari total pendapatan TLKM di periode tersebut. Sebagai gambaran, operator telekomunikasi pelat merah ini mencetak pendapatan sebesar Rp 37,42 triliun per akhir kuartal I-2024. Realisasi ini tumbuh 3,71% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 36,09 triliun. Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan, anggaran belanja modal ini banyak digunakan untuk pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik. Lalu, sejalan dengan implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC), TLKM juga mengutamakan belanja modal untuk jaringan akses, infrastruktur dan sistem IT guna peningkatan efisiensi. Selain itu, capex dipakai untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, serta pengembangan teknologi 5G. "Dan juga untuk pembuatan Satelit Merah Putih 2 yang saat ini berada di orbit 113 BT," kata Ririek, Senin (22/4). Seperti diketahui, pada Februari lalu, TLKM bersama anak usahanya Telkomsat meluncurkan satelit Merah Putih 2 dari Cape Canaveral, Florida. Satelit ini memperkuat portofolio bisnis satelit Grup Telkom yang dijalankan Telkomsat.

Kehadiran satelit ini bertujuan memperluas konektivitas dan broadband untuk daerah terpencil yang termasuk dalam daerah 3T dan laut. TLKM juga mengembangkan bisnis pusat data. Ririek mengatakan, belanja modal TLKM digunakan untuk menggelar sistem komunikasi kabel laut serta penyelesaian Hyperscale Data Center Cikarang dan pembangunan Hyperscale Data Center Batam. Jika dibandingkan periode yang sama di 2023, serapan capex TLKM memang lebih rendah. Hingga akhir kuartal I-2023 lalu, TLKM menyerap capex hingga Rp 7,4 triliun. Hingga akhir tahun 2024 nanti, TLKM berencana mengalokasikan 22% dari total pendapatan tahun berjalan sebagai belanja modal untuk berbagai ekspansi bisnisnya. Kendati pendapatan kuartal I-2024 masih tumbuh, tapi laba bersih TLKM per akhir Maret 2024 turun 5,78% yoy menjadi Rp 6,05 triliun. Hal ini disebabkan oleh kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi, termasuk dari investasi di saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)."Hal ini tidak positif bagi investor, mengingat keuntungan TLKM sangat dipengaruhi oleh harga saham GOTO," ujar analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Jonghoon Won. Dia memasang target harga TLKM di Rp 4.950 per saham.

Sumber : Kontan 23 April 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)