JAKARTA. Pemerintah masih terus melakukan evaluasi agar para eksportir lebih maksimal dalam memarkirkan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) di pasar keuangan dalam negeri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim, tingkat kepatuhan eksportir terhadap kewajiban DHE SDA saat ini sudah cukup baik. Namun ia enggan menyebut angkanya. "Kepatuhan sudah cukup baik utamanya industri ekstraktif. Memang ada beberapa yang minta kebijakan tertentu, namun kita masih lihat," kata Airlangga di kantor Kemenko Perekonomian, Senin (22/4). Yang jelas, pemerintah terus menggelar sosialisasi terkait kebijakan DHE SDA dan juga menerima masukan dari para eksportir untuk nantinya dijadikan evaluasi. Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengimbau kepada para eksportir untuk tetap maksimal menempatkan DHE SDA di dalam negeri. Ia menyebutkan, dengan memperkuat pasokan cadangan devisa di dalam negeri, maka nilai tukar rupiah bisa lebih kuat dalam menghadapi tekanan di pasar keuangan global saat ini. Adapun posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 sebesar US$ 140,4 miliar. Meski tetap tinggi, cadangan devisa tersebut menurun dibandingkan posisi pada akhir Februari 2024 sebesar US$ 144 miliar dan turun US$ 6 miliar dibanding posisi akhir tahun 2023 lalu.
Sumber : Kontan 23 April 2024
| Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
|---|---|---|---|
| ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
| BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
| UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |
