Nilai Saham BUMN Susut Rp 50 Triliun

Senin, 22 Apr 2024

JAKARTA. Kapitalisasi pasar alias market cap emiten di IDX BUMN20 merosot. Berdasarkan hitungan KONTAN, market cap IDX BUMN20 turun Rp 50,15 triliun, dari awal tahun atau year to date atau ytd (llhat tabel). Per 31 Desember 2023, market cap 20 emiten saham plat merah ini sekitar Rp 2.396,47 triliun. Sementara, per Jumat (19/4) Rp 2.446,62 triliun. Penurunan market cap terbesar terjadi di PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang tergerus Rp 79,24 triliun ytd. Menyusul market cap Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp 68,20 triliun dan PT Mitratel Tbk (MTEL) susut Rp 10,02 triliun. TLKM juga mencatatkan penurunan kinerja saham sebesar 20,25% ytd. Sementara saham BBRI turun 7,86% dan MTEL tergerus 17,02% ytd. Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani menjelaskan, penurunan kinerja saham TLKM disebabkan pertumbuhan laba yang di bawah konsensus pasar. Pasar pun merespon negatif. "Sementara, saham BBRI turun tajam setelah membagikan dividen," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (18/4). Faktor lain, menurut CEO Edvisor.id Praska Putrantyo, adalah aksi profit taking para investor ketika harga saham emiten BUMN sedang tinggi sepanjang bulan FebruariMaret lalu. Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mencermati, kinerja IDX BUMN20 turun 1,05% secara ytd. Sentimen penurunan kinerja itu. potensi mundurnya jadwal penurunan tingkat suku bunga dan tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Rekam jejak

Tapi Praksa melihat, prospek kinerja IDX BUMN20 masih cerah tahun ini. Faktornya mulai dari pemulihan ekonomi, peningkatan belanja infrastruktur. kebijakan pemerintah yang berpihak ke BUMN, serta rekam jejak pembayaran dividen emiten BUMN yang baik bisa menarik investor jangka panjang. Sudah begitu, menurut Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer peluang perbaikan kinerja pada emiten emiten BUMN tahun ini masih cukup besar. Contohnya, emiten komoditas masih prospektif didorong dengan memanasnya konflik geopolitik yang akan menaikkan beberapa harga komoditas dunia. Potensi pelonggaran suku bunga bank sentral di tahun ini juga berdampak positif pada kinerja emiten emiten perbankan. Namun, kinerja beberapa emiten BUMN pada periode kemarin memang masih belum diapresiasi positif oleh pasar. Maka Praska merekomendasikan beli ANTM, JSMR, dan PGAS dengan target harga masing-masing Rp 1.900 per saham, Rp 5.700 per saham, dan Rp 1.500 per saham.Khaer merekomendasikan buy saham TLKM dengan target intrinsic value di posisi Rp 4.300 per saham. Sedangkan Nico menyarankan investor membeli saham- saham BMRI, BBNI, BBRI, ANTM, ELSA, dan JSMR.

Sumber : Kontan 22 April 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)