Operator Berlomba Menggaet Pasar Lewat Layanan eSIM

Senin, 15 Apr 2024

JAKARTA. Para emiten operator telekomunikasi terus berinovasi di tengah persaingan ketat bisnis telekomunikasi. Salah satunya dengan merilis embedded subscriber identity module (eSIM). Terbaru, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Seluler alias Telkomsel meluncurkan eSIM pada 4 April 2024 lalu. Telkom menjadi emiten terakhir yang memiliki layanan ini. Nugroho, Direktur Utama Telkomsel menyebut, eSIM memungkinkan pelanggan mengakses seluruh jaringan Telkomsel tanpa perlu kartu SIM fisik. Caranya dengan mengoptimalkan fitur multi-SIM pada perangkat telekomunikasi. "Ini respons keberadaan handset yang telah mengadopsi eSIM," kata Nugroho belum lama ini. Jauh sebelum Telkom, entitas Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) merupakan emiten operator telekomunikasi pertama yang memiliki eSIM. Layanan itu bergulir pada tahun 2020. Direktur Utama Smartfren, Merza Fachys menuturkan, sejak diluncurkan, terutama dalam dua tahun ke belakang, perkembangan jumlah pengguna eSIM Smartfren cukup menjanjikan. Hingga saat ini, sudah lebih dari 300.000 pelanggan baru yang menggunakan layanan eSIM Smartfren.

"Minat pelanggan terhadap eSIM naik 233% dalam setahun. Potensi pasar eSIM sangat besar," ucap Merza. kepada KONTAN, Menurutnya, handset eSIM makin banyak. Tak heran, jika operator lain, yakni PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga terus meningkatkan penetrasi eSIM di pasar dalam negeri. Sejak diluncurkan tahun 2023 hingga saat ini, jumlah pengguna eSIM XL Axiata sudah mencapai lebih dari 300.000 pengguna. "Mayoritas pengguna eSIM kami berasal dari pelanggan lama," kata Group Head Corporate Communications XL Axiata, Reza Mirza. Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis mengatakan, kehadiran layanan eSIM bisa menyebabkan beban para emiten telekomunikasi bisa berkurang. Terutama untuk biaya produksi kartu SIM. "Selain itu, layanan eSIM pada masing-masing emiten akan mengurangi penjualan offline yang bisa membuat biaya distribusinya menjadi lebih sedikit," kata Niko. BRI Danareksa Sekuritas menyematkan rekomendasi beli pada TLKM, EXCL dan ISAT. Target harga masing-masing adalah di Rp 4.400, Rp 3.000 dan Rp 14.500 per saham.

Sumber : Kontan 15 April 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)