UKM China Keluhkan Tiktok

Kamis, 28 Mar 2024

SHENZHEN. Pengetatan aktivitas bisnis Tiktok di Amerika Serikat (AS) mulai berdampak bagi usaha kecil dan menengah (UKM) asal China. Para pengusaha China yang menjajakan produknya di AS lewat Tiktok Shop merasa dipersulit lantaran berbagai peraturan yang diterapkan Tiktok, sebagai bagian dari upaya perusahaan ini memenuhi aturan yang berlaku di AS. Winnie Wang, Executive Chairman Shenzhen Cross Border E-Commerce Association, mengatakan, seperti dikutip Reuters, TikTok kini mengharuskan entitas bisnis yang menawarkan produknya di pasar AS melalui e-commerce tersebut, 51% sahamnya harus dimiliki pihak AS. Selain itu, perusahaan itu harus dipimpin oleh orang yang memiliki paspor AS. Menurut Wang, banyak penjual asal China telah menggunakan entitas berbasis di AS agar terdata sebagai pedagang asal AS di Tiktok. Namun, untuk memenuhi persyaratan baru tersebut, pedagang asal China harus mendaftar ulang sebagai penjual asing yang berbisnis di AS. Ini membuat UKM asal China kesulitan bersaing dengan penjual yang memang asal AS.

Penegakan aturan

Persyaratan tersebut membuat pebisnis asal China harus putar otak. "Kami sedang berpikir ulang berapa banyak waktu dan sumberdaya yang harus kami sediakan untuk ini," kata Jackie Bai, seorang pedagang di e-commerce asal Shenzhen, kemarin. Pihak Tiktok mengklaim perusahaan ini memiliki kebijakan dan persyaratan untuk berdagang yang jelas sejak dulu, termasuk bagi pedagang internasional. Persyaratan ini diklaim tidak pernah berubah sejak Tiktok Shop diperkenalkan di September 2023. "Tiktok menjaga kebijakan yang kuat untuk melindungi konsumen dan menjaga status sebagai tempat berbelanja yang dapat dipercaya, kami juga terus memperkuat penegakan aturan," kata jurubicara Tiktok. Bai dan sejumlah seller lain, juga memiliki lapak di Amazon AS. Menurut dia, Amazon tidak membedakan negara asal para seller yang berjualan di platform tersebut, sehingga para seller bersaing secara setara. Cuma, Amazon merupakan perusahaan asal AS. Perusahaan ini tidak mendapat tekanan sebagaimana yang dihadapi Tiktok. Tiktok saat ini juga masih menanti kepastian soal aturan yang bakal mewajibkan ByteDance, pemilik Tiktok, mendivestasikan bisnisnya di AS bila ingin tetap beroperasi. Aturan ini masih dibahas di Senat. Presiden AS Joe Biden mendorong Senat segera menyetujui aturan ini. Biden menyatakan, ia siap menandatangani aturan tersebut.

Sumber : Kontan 28 Maret 2024


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)