Harga Komoditas Menggerus Laba SRTG Sepanjang Tahun 2023

Rabu, 20 Mar 2024

JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan rugi Rp 10,14 triliun per Desember 2023. Padahal, di tahun 2022, SRTG membukukan laba Rp 4,61 triliun. Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3), SRTG juga membukukan kerugian bersih atas investasi pada saham dan efek lain sebesar Rp 13,81 triliun. Kerugian ini membengkak 471% dari tahun lalu. Sementara penghasilan dividen naik menjadi Rp 2,80 triliun. Sedangkan Saratoga mencatatkan nilai aset bersih atawa net asset value (NAV) sebesar Rp 48,9 triliun di tahun 2023. Angka itu turun 20% dibandingkan tahun 2022. Direktur Investasi SRTG, Devin Wirawan menjelaskan, penurunan kinerja tersebut karena gejolak harga komoditas di 2023. Kondisi ini berdampak ke kinerja portofolio utama Saratoga, yaitu saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). "Fluktuasi harga saham itu ikut berdampak terhadap NAV Saratoga akhir tahun lalu," ujar Devin di keterbukaan, (18/3). Namun, Direktur Keuangan SRTG, Lany D. Wong menegaskan, Saratoga bisa memperkuat likuiditas internal di tahun 2023. Terlihat dari penurunan posisi utang yang juga berdampak pada terpangkasnya biaya bunga hingga 49% di tahun 2023. Per 31 Desember 2023, SRTG berhasil menurunkan utang bersih hingga 62% menjadi Rp 263 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 688 miliar.. Analis Reliance Sekuritas, Reza Priyambada rekomendasi hold SRTG dengan target Rp 1.600.

Sumber : Kontan 20 Maret 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)