JAKARTA. Saham-saham operator telekomunikasi mendapat katalis positif menjelang pemilihan umum (pemilu). Saham-saham sektor ini kompak menguat dalam sebulan terakhir. Hajatan sekali dalam lima tahun ini diprediksi mendongkrak konsumsi data masyarakat. Jadi tahun ini, para emiten operator telekomunikasi memperoleh tambahan momentum, selain potensi lonjakan trafik pada Hari Raya Idul Fitri mendatang. PT XL Axiata Tbk memperkirakan, bakal terjadi lonjakan penggunaan data sepanjang pemilu berlangsung. Namun operator telekomunikasi dengan kode saham EXCL ini belum memberikan target spesifik. Head of External Communication XL Axiata, Henry Wijayanto mengatakan, pemilu biasanya mendorong meningkatnya pengguna layanan data, sehingga trafik layanan diharapkan juga akan meningkat. "Namun menurut kami potensi kenaikan trafik tidak terlalu besar atau signifikan dibandingkan kenaikan trafik pada saat momen khusus seperti periode libur lebaran," katanya kepada KONTAN, Selasa (6/2). Rata-rata trafik layanan pada periode Natal dan Tahun Baru 2024 lalu mengalami peningkatan sebesar 15% dibandingkan rerata di hari normal. Angka trafik itu juga naik 19% dibandingkan periode tahun sebelumnya. Henry mengatakan, EXCL tetap memastikan kesiapan jaringan agar para pelanggan bisa menggunakan layanan dan dan seluler di berbagai momen termasuk pemilu dan momentum lainnya.
Emiten operator telekomunikasi lain, PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) juga turut mempersiapkan diri untuk pesta demokrasi pada tahun ini. SVP Head of Corporate Communications ISAT Steve Saerang menyampaikan, untuk mendukung pemilu, Indosat menyiapkan infrastruktur telekomunikasi digital yang optimal secara nasional. Terutama dengan menjaga network availability dan kualitas layanan. ISAT juga melakukan pemantauan jaringan secara intensif melalui INOC (Indosat Ooredoo Hutchison Network Operation Center). "Kami juga memperkuat kapasitas layanan data, SMS dan suara guna mengantisipasi potensi lonjakan trafik selama pemilu. Termasuk optimalisasi jaringan pada serangkaian acara besar seperti debat presiden," kata Steve kepada KONTAN. ISAT juga akan mengoptimalkan infrastruktur yang tersebar di titik-titik esensial, termasuk di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) di 36 provinsi, dua Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), 3 pusat media calon presiden dan 10 kantor Partai Politik. "Indosat bersiap menghadapi potensi lonjakan trafik pada periode pemilu dan acara kampanye besar, sebesar 9% dibandingkan rata-rata trafik harian," ucap Steve.
Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas, Robertus Hardy mengatakan, pemilu memiliki pengaruh lumayan besar pada kinerja emiten operator telekomunikasi, khususnya dalam hal lonjakan data. \"Setiap ada acara besar dengan skala nasional misalnya Asian Games 2018 atau bahkan bencana alam seperti gempa bumi akan menaikkan trafik data operator," jelas dia. Equity Research Analyst Reliance Sekuritas, Ayu Dian menilai, penggunaan data meningkat signifikan selama masa kampanye. "Selain itu penetrasi internet di luar Jawa masih rendah sehingga penetrasi masih berpotensi bertumbuh," kata Ayu. Reliance Sekuritas memberikan peringkat overweight untuk sektor telekomunikasi dengan saham pilihan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Rekomendasinya beli TLKM di target harga Rp 4.800 per saham. Dari data RTI, valuasi harga saham TLKM masih menjadi yang paling murah di antara emiten sejenis. Robertus menyukai saham TLKM dan ISAT. Dia merekomendasikan trading buy saham TLKM dengan target harga Rp 4.200 per saham. Sedang trading buy untuk ISAT disematkan dengan target harga Rp 10.800 per saham.
Sumber : Kontan 07 Februari 2024
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |