Laba Mekar Bonus Bankir Kakap Makin Besar

Selasa, 06 Feb 2024

JAKARTA. Sektor perbankan terus menjadi sorotan. Saat kredit ke sektor usaha dinilai belum maksimal, bank-bank tetap mampu mencetak kinerja mekar. Imbasnya, para bankir petinggi bank akan menangguk bonus nan besar. Dari kelompok bank modal inti (KBMI) IV, Bank Mandiri mengalokasikan bonus dan tantiem terbesar di 2023, dibanding bank lain (lihat tabel). Berdasarkan laporan keuangan 2023, Bank Mandiri mengalokasikan Rp 766,59 miliar sebagai bonus dan tantiem kepada direksi dan komisaris. Angka ini meningkat sekitar 18,8% dari tahun 2022. Secara rinci, untuk direksi dialokasikan Rp 557,62 miliar. Bank Mandiri punya 12 direksi, sehingga rata-rata direktur akan mengantongi bonus sekitar Rp 38,77 miliar. Angkanya jumbo, bukan? Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, besaran bonus Bank Mandiri sejatinya urusan pemegang saham. Meski begitu, ia tetap berharap agar bonus setiap tahunnya bisa mendaki. "Sesuai tren kinerja, harapannya begitu," ujar Darmawan kepada KONTAN, Senin (5/2). Sementara bila melihat rasio pertumbuhan, maka pertumbuhan gaji dan tantiem bankir Bank Central Asia (BCA) tercatat naik paling tinggi. BCA mengalokasikan bonus dan tantiem kepada direksi dan komisaris sebesar Rp 660 miliar. Angka ini naik 33,8% dari tahun sebelumnya. Sayangnya, bank ini tak merinci besaran bonus untuk dewan direksi maupun komisaris mereka. Hanya saja, jika dibagi rata kepada direksi dan komisaris, satu orang pejabat puncak BCA bisa menghasilkan bonus Rp 38,8 miliar. Sebagai catatan, BCA punya lima komisaris dan 12 direksi.

Hasil kesepakatan

Sementara Bank Rakyat Indonesia tampil berbeda. Bank spesialis kredit UMKM ini menurunkan alokasi bonus dan tantiem kepada pejabat tingginya. Angkanya menyusut 2,04% dari tahun 2022 menjadi Rp 563,6 miliar. Perinciannya, bonus untuk direksi BRI senilai Rp 404,42 miliar dan Rp 159,24 miliar untuk dewan komisaris. Dengan jumlah direksi BRI sebanyak 12 orang, maka rata-rata direksi akan mengantungi bonus sekitar Rp 33,7 miliar. Terakhir, alokasi bonus PT Bank Negara Indonesia (BNI) terkecil di kalangan bank KBMI 4, hanya sebesar Rp 315 miliar. Maklum, laba bank berlogo 46 ini memang paling kecil, yakni Rp 21 miliar.Alokasi bonus untuk direksi di BNI juga lebih besar ketimbang posisi komisaris, dengan nilai Rp 224,3 miliar. Sehingga rata-rata dari 12 direksi BNI bisa mendapatkan bonus sekitar Rp 18,69 miliar. Angkanya jauh di bawah BRI dan Bank Mandiri. Direktur Utama BNI Royke Tumiliaar tak banyak berkomentar terkait bonus yang diterimanya. Ia menegaskan urusan bonus bagi para manajemen merupakan ranah pemegang saham.

Royke hanya mengatakan bahwa pada umumnya alokasi tersebut akan diusulkan di RUPST. "Kalau disetujui baru akan dibagi," ujar Royke. Menurut Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah, para bankir ini memang selayaknya mendapatkan bonus untuk kinerjanya. Meski begitu, ia mengingatkan keuntungan yang besar bukan ukuran utamanya. Piter bilang, sebagian keuntungan besar bank didapat dari penempatan dana bank di surat utang negara dan instrumen moneter. "Keuntungan yang bukan dari penyaluran kredit tidak seharusnya dijadikan bonus," papar dia. Ekonom Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto menyebut, bonus para bankir sejatinya hasil negosiasi antar pemilik dan manajemen. Artinya, sudah ada kesepakatan antar keduanya. Doddy mengusulkan, jika ada ruang pengaturan bonus para bankir, pengaturan fokus pada bonus yang dicairkan secara berkala, bukan mengatur besarannya. Ini seperti yang berlaku di luar negeri.

Sumber : Kontan 06 Februari 2024

 

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)