JAKARTA. Sejumlah data ekonomi dari dalam dan luar negeri akan mempengaruhi arah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan ini. Para analis memperkirakan, IHSG Senin (5/2) masih berpeluang menguat. Mengingatkan saja, pada Jumat (2/2) lalu, IHSG ditutup menguat 0,52% ke 7.238,78. Satu penopang penguatan IHSG adalah transaksi investor asing yang tercatat mengalami net buy Rp 1,46 triliun. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG Senin (5/2) akan terimbas rilis data produk domestik bruto (PDB) Indonesia kuartal IV-2023. "Menurut konsensus, PDB Indonesia masih akan berada di 5% year on year (yoy)," kata Herditya kepada KONTAN, kemarin. Senada, Research Analyst Phintraco Sekuritas Nurwachidah mengatakan, data pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan positif dan bisa kembali ke atas 5%. Selain data dalam negeri, investor juga akan mengantisipasi rilis data indeks ISM Services Purchasing Managers' Index (PMI) di Amerika Serikat (AS) hari ini yang diperkirakan berada di level 52 dari sebelumnya sebesar 55,2 pada Desember 2023.
"Proyeksi PMI yang masih tinggi, mengindikasikan masih terdapat keyakinan terhadap ekspansi perekonomian sektor jasa Amerika Serikat, di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi serta geopolitik," kata dia. Selain itu, investor menanti rilis data Caixin Composite PMI dan Caixin Services PMI yang akan dipublikasikan di hari yang sama. Dengan sejumlah sentimen itu, Nurwachidah memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak dalam rentang support 7.175 dan resistance 7.330. Sedangkan Herditya meyakini, IHSG akan bergerak menguat dengan rentang support 7.180 dan resistance 7.248. Nurwachidah merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham seperti TKIM, JPFA, UNVR, BIRD, KLBF, dan ISAT.
Sumber : Kontan 05 Februari 2024
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |