JAKARTA. PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (18/1). Pengelola properti hotel di Kudus, Jawa Tengah ini menjadi emiten kedelapan yang melantai di bursa untuk tahun 2024 ini. Dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), Gripta Putra menawarkan 200 juta saham. Jumlah saham tersebut setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh GRPH. Dalam aksi korporasi ini, GRPH menawarkan harga Rp 103 per saham. Dengan harga penawaran saham tersebut, GRPH berpotensi memperoleh dana segar sebanyak Rp 20,6 miliar dari hajatan tersebut. Direktur Utama Griptha Putra Persada, Alexius Kenny Putra Wijaya menjelaskan seluruh dana hasil dari IPO tersebut setelah dikurangi biaya emisi efek akan digunakan untuk pengembangan dan ekspansi bisnis GRPH ke depan. "Dengan IPO kami berharap bisa konsisten memaksimalkan layanan dalam bidang perhotelan dan layanan food and beverage (F&B) di Indonesia," jelas dia, Kamis (18/1). Rencananya, GRPH akan menggunakan dana IPO tersebut untuk beragam keperluan. Yakni sekitar 48,76% dana IPO tersebut mengalir untuk peningkatan sarana dan prasarana hotel. Kemudian sebanyak 4,13% dana IPO untuk membangun empat gerai restoran cepat saji bernama The Flamexpress.
Selanjutnya, sekitar 3,36% bakal GRPH pakai untuk biaya sewa empat lokasi gerai baru The Flamexpress tersebut selama satu tahun. Sementara, sisanya akan digunakan untuk modal kerja GRPH. Dengan rencana bisnis tersebut, Kenny optimistis akan pertumbuhan industri pariwisata di pasar domestik. Mengingat geliat makin pulihnya sektor pariwisata di tanah air saat ini semakin terasa. Pemulihan dan pertumbuhan ini sejalan dengan terkendalinya pandemi Covid-19. "Efek limpahan yang dipicu oleh sektor pariwisata adalah meningkatnya permintaan barang modal dan bahan baku yang mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai bidang. Termasuk juga untuk sektor perhotelan, restoran, transportasi dan lainnya," jelas dia. GRPH saat ini mengelola hotel dengan nama Hotel Gripta di Kudus, Jawa Tengah. Setelah menjadi perusahaan terbuka, pemilik mayoritas GRPH adalah PT Mulia Jaya Palma yang mempunyai 796 juta saham yang setara dengan kepemilikan 79,60%. Lantas ada Samuel Jeffrey Christiawan yang memegang 4 juta saham yang setara 0,4%, dan sisanya adalah publik sebesar 20%.Kemarin, saham GRPH yang dibuka Rp 103, sempat terkoreksi 34,95% di Rp 67 di sesi pagi, sebelum akhirnya menguat 15 poin atau 14,56% ke level Rp 118.
Sumber : Kontan 19 Januari 2024
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |