JAKARTA. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) bersiap memacu kinerja produksi dan penjualan lewat Proyek Doup. Tambang emas yang berlokasi di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara ini ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun depan. Saat ini progres proyek mencapai 30%-40%. Direktur Utama J Resources Edi Permadi mengatakan, Proyek Doup bakal memberikan kontribusi cukup signifikan bagi PSAB. Setelah beroperasi komersial, proyek ini diestimasi bisa berkontribusi hingga 15 tahun ke depan. "Proyek Doup akan memberi kontribusi yang cukup panjang. Setelah nanti berproduksi, kami akan lakukan eksplorasi lanjutan sehingga akan ada tambahan cadangan," kata Edi dalam paparan publik, Kamis (21/12). Sebagai informasi, total investasi untuk menggarap Proyek Doup mencapai US$ 160 juta - US$ 170 juta. Hingga saat ini, PSAB telah merogoh kocek sekitar US$ 50 juta sejak memulai proyek pada tahun 2021. Direktur J Resources Adi Maryono menambahkan, Proyek Doup bakal memberikan kontribusi yang besar mulai tahun 2025. Adi memperkirakan, proyek ini bisa memproduksi sekitar 50.000 ons emas. Secara bersamaan, PSAB akan tetap menjaga tingkat produksi dari tambang emas Bakan, Sulawesi Utara. PSAB menargetkan, produksi dari Bakan bisa stabil di atas 80.000 ons. Untuk tahun ini, Adi optimistis PSAB bisa melampaui target produksi emas di level 85.000 ons. Ia mengestimasikan produksi emas PSAB sampai tutup tahun 2023 bisa mencapai 88.000 - 89.000 ons.
Dalam skenario optimistis, PSAB mengejar pertumbuhan produksi sebanyak 160% atau dapat mencapai hingga 100.000 ons. Peluang PSAB untuk mendongkrak produksi dimungkinkan dengan adanya ekspansi penambangan ke area baru di wilayah Bakan. Adapun, sampai akhir kuartal III-2023, PSAB telah memproduksi emas sebanyak 50.151 ons, dengan penjualan sebanyak 49.198 ons. Khusu s Oktober lalu, produksi emas PSAB mencapai 17.148 ons dan pada bulan November sebesar 15.350 ons. "Di tahun ini kami melakukan pembangunan infrastruktur ke arah pit baru, dan mendapatkan grade yang bagus di kuartal IV," tandas Adi. Sebagai informasi, dalam periode sembilan bulan 2023, PSAB meraup penjualan senilai US$ 93,08 juta atau tumbuh 20,78% secara tahunan atau year on year (yoy). Tapi, secara bottom line, kerugian PSAB hingga September 2023 naik 396,3% yoy menjadi US$ 13,40 juta.
Dengan tingkat produksi dan harga emas saat ini, Edi optimistis PSAB bisa memperbaiki kinerja pada akhir tahun 2023. Sehingga bisa mengejar perolehan bottom line positif. Edi juga berharap prospek komoditas emas akan cerah pada tahun depan. Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengamati, kenaikan harga emas memang bisa memoles kinerja PSAB. Tapi, potensi penurunan harga juga masih terbuka pada tahun depan. Fajar pun menyarankan wait and see dahulu untuk saham PSAB. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, secara teknikal, pergerakan harga PSAB masih sideways. Meski begitu, PSAB masih layak speculative buy dengan mencermati area support Rp 86 dan resistance di Rp 91. Pada perdagangan Kamis (21/12) saham PSAB stagnan di Rp 88 per saham.
Sumber : Kontan 22 Desember 2023
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |