MI Memaksimalkan Cuan di Momentum Window Dressing

Jumat, 08 Dec 2023

JAKARTA. Periode akhir tahun diyakini bisa menjadi momentum bangkitnya produkproduk reksadana saham. Sebab potensi window dressing dan festive season bakal menjadi katalis positif bagi pasar saham, hingga mampu mengangkat reksadana yang memiliki underlying instrumen saham. Ini diyakini oleh para manajer investasi (MI) untuk memoles racikan portofolio agar menghasilkan cuan maksimal. Berdasarkan data Infovesta, indeks reksadana saham cuma naik 0,44% per November 2023 secara bulanan. Adapun secara year to date (ytd) indeks reksadana saham masih minus 4,12%. SVP, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi mengatakan, pihaknya berfokus pada saham-saham dengan fundamental tangguh, sambil terus melakukan rotasi alokasi sektor. "Saat momentum window dressing biasanya saham-saham yang diuntungkan oleh dinamika ekonomi dan memiliki prospek pertumbuhan, imbuh Reza, Kamis (7/12). HPAM giat merotasi saham yang saat ini fokus pada sektor industri dasar, infrastruktur, dan saham cyclical. Saham-saham unggulan HPAM saat ini termasuk BRPT, TPIA, SRTG, MTEL, AMMN, PGEO, dan SSIA.

Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM), Eri Kusnadi mengungkapkan Batavia Prosperindo juga selalu aktif memantau pergerakan pasar, terlepas dari adanya potensi window dressing atau tidak. "Saat ini tidak ada rotasi secara khusus yang dilakukan BPAM untuk memanfaatkan momentum akhir tahun. Pemilihan sektor sekarang dinilai masih cukup sesuai setidaknya hingga awal tahun depan," jelas Eri, Kamis (7/12). Kendati demikian, Eri menuturkan, penyesuaian jangka pendek tetap dilakukan demi pengelolaan dan kinerja produk reksadana yang lebih baik. Besaran porsi aset taktikal tidak kurang dari 25%. "Secara umum, kami menyukai bank-bank besar, telekomunikasi, dan saham konsumer tertentu. Tentu disertai saham yang dipilih berdasarkan bottom up untuk mendongkrak kinerja," ujar Eri. Tactical asset allocation adalah strategi pengelolaan portofolio melibatkan rebalancing sebagian aset di berbagai asset class. Direktur Investasi Bahana TCW, Doni Firdaus menyebutkan, penyusunan portofolio produk reksadana selalu menyesuaikan kondisi pasar dan makroekonomi terkini. Hanya saja, Doni melihat momentum naiknya pasar saham di akhir tahun tidak dapat diperhitungkan. Bahana TCW fokus pada jangka lebih panjang, dan melirik saham dengan potensi pertumbuhan.

Sumber : Kontan 08 Desember 2023

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)