TLKM Memangkas Target Pendapatan

Jumat, 01 Dec 2023

JAKARTA. Segmen telekomunikasi yang menjadi bisnis utama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mulai memasuki masa senja. Sejalan dengan itu, emiten pelat merah itu pun mulai menurunkan target kinerjanya. Meredupnya bisnis TLKM tercermin dari pendapatan per September 2023 yang mencapai Rp 111,23 triliun. Meski naik 2,17% secara tahunan, realisasinya masih di bawah target yang dicanangkan manajemen TLKM pada awal 2023. TLKM mengincar pendapatan dan EBITDA bisa tumbuh mid to high single digit. Seiring dengan merosotnya bisnis utama di industri telekomunikasi, TLKM pun turut merevisi target pendapatan menjadi low to mid single digit di tahun 2023. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko TLKM Heri Supriadi menuturkan, bisnis telekomunikasi atau legacy TLKM turun sejalan dengan pergeseran konsumsi dan teknologi. Lihat saja, per kuartal III-2023, pendapatan seluler TLKM mencapai Rp 66,59 triliun. Dari angka ini, bisnis legacy turun 26,5% dan bisnis digital naik 7% secara tahunan.

Kendati begitu, TLKM telah memacu transisi digital. Sehingga, Heri optimistis TLKM tetap bisa mempertahankan margin EBITDA di level 53% pada 2023. Namun target kisaran low to mid single digit masih berpotensi bertahan di 2024. "Dari digital masih akan tumbuh. Tetapi ada erosi di bisnis legacy," katanya. Di tengah penurunan pendapatan telekomunikasi, TLKM pun mengoptimalkan pendapatan dari bisnis lainnya. Direktur Strategic Portfolio TLKM Budi Setyawan Wijaya mengatakan, masih ada beberapa aksi korporasi yang akan dilakoni TLKM setahun ke depan. Salah satunya, menjaga pertumbuhan dari bisnis data center dengan konsolidasi data center melalui Data Center Co. TLKM juga akan mengembangkan bisnis fiber optik dan menara. Ekspansi TLKM di bisnis menara cukup agresif. Kemarin, anak usaha TLKM, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel juga mengumumkan mengakuisisi 803 menara milik PT Gametraco Tunggal senilai Rp 1,75 triliun. Sebanyak 562 menara atau 70% dari total menara yang diakuisisi berada di luar Pulau Jawa. Sementara sisanya 30% atau 241 menara berlokasi di Jawa. Akuisisi ini menjadi strategi MTEL untuk memperluas pangsa pasar ke luar Pulau Jawa.

Rencana dividen

Meski pendapatan tumbuh tipis, TLKM tetap berhasil mengantongi laba bersih hingga dua digit, yakni naik 17,59% menjadi Rp 19,49 triliun. Dengan perolehan laba itu, TLKM masih akan membagikan dividen. Heri menuturkan, TLKM punya patokan dividend payout ratio sebesar 60%80% dari laba bersih. Nah, untuk dividen tahun depan, Heri bilang, TLKM akan menjaga posisi kas dan investasi. "Kami percaya diri bisa memberikan dividen dan meningkatkan dividen per share atas laba dari tahun 2023," katanya. Equity Research Analyst Samuel Sekuritas Jonathan Guyadi melihat prospek TLKM masih cerah. Dia menyarankan buy TLKM dengan target Rp 4.500.

Sumber : Kontan 1 Desember 2023

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)