Tahun Politik Bisa Memicu Daya Beli

Selasa, 03 Oct 2023

JAKARTA. Saham sektor konsumer sepertinya tetap menjadi idola investor. Di tahun pemilu yang menyebabkan kondisi politik memanas, sektor konsumen justru semakin terlihat seksi. Pemerintah mengucurkan dana Rp 76,6 triliun untuk pemilu serentak di tahun 2024. Anggaran tersebut naik tiga kali lipat dibandingkan anggaran tahun 2019 yang sebesar Rp 25,7 triliun. Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan menuturkan, pada umumnya pelaksanaan pemilu berpotensi mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat. "Ada potensi trickle down effect yang lebih besar dari peningkatan spending pemerintah. termasuk spending lembaga non-profit," jelas Valdy ke KONTAN, Senin (2/10). Di sisi lain daya beli masyarakat relatif terjaga. Tercermin dari kondisi inflasi tahunan Indonesia relatif stabil di kisaran 3%. Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis meramal konsumsi domestik berpotensi tumbuh, tapi konsumsi masyarakat menengah ke bawah masih belum tumbuh signifikan. Namun, ia nilai emiten konsumer di segmen food & beverage (F&B), rokok hingga distribusi konsumen akan diuntungkan adanya anggara pemilu. "Biasanya akan ada peningkatan daya beli pada produk F&B dan ada peningkatan pengunjung pada emiten minimarket," jelasnya.

Tim Riset CGS-CIMB Sekuritas Indonesia melaporkan, dari 40 emiten konsumer pada pemilu 2014 dan 2019, ternyata segmen menengah dan bawah mengalami pertumbuhan pendapatan. Dalam hitungan CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, hanya pendapatan GGRM, ICBP, WIIM, STTP, MBTO dan ADES mengalami pertumbuhan paling kencang. "Dampaknya minim terhadap keseluruhan kinerja," tulis tim riset CGS-CIMB Sekuritas Indonesia. Namun saham konsumer sudah mulai merekah sepanjang tahun ini. Indeks IDX sektor konsumer primer alias non cyclicals menguat 6,33% per Senin (2/10). Valdy mengatakan price earning ratio (PER) sektor konsumer primer di Agustus 2023 berada di level 17,23 kali. Di periode yang saham PER IHSG berada di level 17,51 kali. "Kondisi ini mengindikasikan mayoritas harga saham di sektor ini berada pada fair value. Namun investor harus tetap jeli dan selektif dalam memilih," kata dia. Valdy menyebut, emiten konsumer di segmen F&B, households products, hingga ritel akan mendapat sentimen. Seperti INDF, ICBP, UNVR, MAPI, ACES, ERAA, AMRT. Rut Yesika Simak, Equity Research Analyst Mirae Asset Sekuritas mengatakan, selain perputaran uang selama pemilu, emiten konsumer akan diuntungkan dari normalisasi harga soft commodity. Top picks Mirae Asset Sekuritas dari ICBP target harga di Rp 13.000 per saham. INDF juga bisa dicermati, targetnya Rp 8.300. Kiwoom rekomendasi beli ICBP dengan target Rp 13.000, support Rp 10.800. Lantas trading buy AMRT dengan target Rp 3.150 dan support di Rp 2.900-Rp 2.880.

Sumber :Kontan 3 Oktober 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)