Biden: Perbankan AS Aman

Selasa, 14 Mar 2023

WASHINGTON, ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pidato singkatnya, Senin (13/03/2023) berusaha meyakinkan rakyat AS bahwa sistem perbankan aman. Setelah makin banyak bank AS mengalami tekanan dan pasar saham Eropa jatuh karena kekhawatiran bahwa kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) akan menular.

SVB - pemberi pinjaman utama untuk perusahaan rintisan di seluruh AS sejak 1980-an – kolaps setelah tiba-tiba kehabisan simpanan. Sehingga mendorong regulator untuk mengambil alih pada Jumat (10/03/2023). Pada Minggu (12/03/2023) malam waktu setempat, otoritas federal AS turun tangan untuk melindungi semua deposan di SVB. Dan regulator mengambil alih, dengan menutup pemberi pinjaman bermasalah yang kedua, yakni Signature Bank. “Rakyat Amerika dapat memiliki keyakinan bahwa sistem perbankan aman. Setoran Anda akan ada di sana saat Anda membutuhkannya,” kata Biden, dalam sambutan singkat yang disiarkan televisi secara nasional dari Gedung Putih di Washington, DC. Biden berkukuh bahwa tidak ada satu pun wajib pajak akan dirugikan. Tapi, ada tanda-tanda tekanan langsung terhadap kreditor di AS bertambah. Saham First Republic Bank yang berbasis di San Francisco, terjun bebas sekitar 75%. Sedangkan KeyCorp yang berkantor pusat di Ohio jatuh 28% dan Zion Bancorporation anjlok 30%. Sementara indeks saham utama AS naik turun dari teritori positif, perdagangan lebih buruk terjadi di Eropa. Bursa di Paris, Frankfurt, dan Milan turun sekitar 3% atau lebih. “Jauh dari menenangkan mental, ketakutan akan terjadinya penularan telah meningkat lebih jauh karena investor membuang aset berisiko di seluruh Eropa,” kata analis City Index, Fiona Cincotta, kepada AFP. Saham perbankan di Eropa memimpin kemerosotan pada Senin. Para investor mencermati bank -bank di Spanyol dan Italia, yang dianggap sebagai mata rantai terlemah. Sebagian besar ekonom pasar keuangan optimistis gejolak SVB tidak akan sebanding dengan krisis keuangan global 2008. Namun, banyak pengmat melihat meningkatnya risiko resesi, terutama mengingat ekspektasi bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga.

Langkah besar berikutnya diharapkan keluar pada Kamis (16/03/2023), ketika Bank Sentral Eropa (ECB) bertemu dan diperkirakan menaikkan suku bunga setengah persentase poin atau 50 basis poin. Biden memuji tindakan segera yang diambil oleh pihak berwenang. Dalam pernyataan bersama pada hari Minggu, The Federal Reserve (The Fed), Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), dan Departemen Keuangan (Depkeu) AS mengatakan para deposan SVB akan memiliki akses ke semua uang mereka mulai Senin. Ketiga lembaga menambahkan bahwa kekhawatiran para deposan di Signature Bank – bank daerah yang berbasis di New York dengan eksposur signifikan terhadap mata uang digital kripto dan ditutup pada Minggu setelah harga sahamnya anjlok - juga akan diselesaikan. The Fed mengumumkan akan menyediakan dana tambahan bagi bank untuk membantu memenuhi kebutuhan deposan, yang akan mencakup penarikan. Sementara pemerintah AS memastikan bahwa deposan SVB mendapatkan kembali uangnya. “Tidak ada kerugian yang akan ditanggung oleh pembayar pajak. Uang itu akan berasal dari biaya yang dibayarkan bank ke dalam asuransi simpanan,” tambah Biden. Ia menandaskan bahwa manajemen bank yang kolaps akan kehilangan pekerjaan dan para pemegang saham tidak akan menanggung kerugian mereka. “Mereka dengan sadar mengambil risiko dan ketika risiko itu tidak membuahkan hasil, investor kehilangan uangnya. Begitulah cara kerja kapitalisme,” katanya.

Sumber: Investor Daily 14 Maret 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)