Mitratel Genjot Utilisasi Menara BTS Tahun Ini

Senin, 16 Jan 2023

JAKARTA, ID - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel memperkirakan utilisasi menara telekomunikasi Built to Suit (BTS) pada tahun ini meningkat pesat. Prediksi itu sejalan dengan rencana induk usaha yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang menekankan penggunaan orbit atau wireless pada segmen usaha layanan internet rumah. Direktur Investasi sekaligus Sekretaris Perusahaan Mitratel  Hendra  Pur nama menyampaikan, infrastruktur telekomunikasi Mitratel siap mendukung pemanfaatan orbit atau wireless yang dicanangkan Telkom dalam melayani internet rumah. Sebab pada dasarnya, menurut Hendra, orbit tersebut sama seperti mobile phone yang akan membutuhkan infrastruktur perseroan. “Jadi, bisa dipastikan akan membutuhkan infrastruktur dan kami siap untuk itu. Kalau memang market orbit lebih kencang, jumlah pengguna otomatis akan bertambah, sehingga utilisasi BTS juga akan semakin tinggi,” tutur Hendra kepada Investor Daily, Minggu (15/1). Kesiapan Mitratel juga dapat dilihat dari tower perseroan yang sudah tersebar di seluruh Indonesia, sehingga akan mampu menampung kebutuhan Telkom termasuk operator telekomunikasi yang lain. Per September 2022 lalu, jumlah tower Mitratel tercatat telah mencapai 35.051 tower. “Jadi, jumlah tower kami per September sudah mencapai 35 ribu lebih dan tahun ini akan terus bertambah. Mengingat, banyak tower yang secara konstruksi sudah selesai di kuartal IV-2022,” ungkap Hendra.

Mencermati kinerja Mitratel pada tahun ini,  Analis PT Henan Putihrai Sekuritas Steven  Gunawan  melihat bahwa pada tahun 2023, MTEL berpeluang mencatatkan pendapatan  sebesar Rp 8,25 triliun. Proyeksi itu tumbuh sebesar 8,3% dibandingkan pendapatan perseroan pada tahun 2022 yang diperkirakan membukukan pendapatan sebesar Rp 7,62 triliun. Sementara dari laba bersih, Steven memprediksi, emiten menara tersebut berpotensi mengantongi laba sebesar Rp 1,98 triliun, atau tumbuh 18,9% dari perkiraan realisasi laba bersih tahun 2022 sebesar Rp 1,61 triliun. Menurut Steven, keberadaan tower perseroan yang begitu kuat di luar Jawa akan menjadi keunggulan tersendiri bagi MTEL dibandingkan kompetitornya yang lain seperti TBIG dan TOWR.  Apalagi, valuasi MTEL juga tergolong masih murah hanya 2,0x dari EV/ Mitratel Genjot Utilisasi Menara BTS Tahun Ini Tower-nya daripada TOWR yang diperdagangkan 3,5x dan TBIG yang diperdagangkan 4,1x.  “Keunggulan inilah yang berpotensi membuat Mitratel lebih menarik bagi operator telekomunikasi untuk memperluas jaringannya masing-masing melalui strategi kolokasi dibandingkan membangun yang baru (build-to-suit), dengan mempertimbangkan kecepatan dalam eksekusi dan efisien dalam biaya operasional,” tandas Steven kepada Investor Daily, Minggu (15/1). Sejalan dengan itu, Hendra juga menegaskan bahwa tahun 2023, Mitratel akan terus berupaya memper tahankan pertumbuhan di posisi triple double digit growth. “Sama seperti tahun 2022, tahun ini kami juga masih akan fokus pada inorganic dan organic tower dan ekosistem tower secara bisnis. Jadi tower, ­ ber optic, tower to tower dan lainnya, masih akan sama,” tutup Hendra.

Sumber: Investor Daily, 16 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)