Meningkatkan Investasi untuk Pasar dan Lapangan Kerja Masa Depan

Jumat, 13 Jan 2023

JENEWA, ID – Laporan yang diterbitkan World Economic Forum (WEF) pada Kamis (12/1/2023) menunjukkan, bagaimana peningkatan kolaborasi publik-swasta dapat mendorong investasi untuk membangun pasar baru dan menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi seraya membuat kemajuan menuju sasaran sosial dan lingkungan. Sebelumnya, WEF merilis Laporan Risiko Global 2023 yang menyebutkan bahwa konflik dan ketegangan geo-ekonomi telah memicu rangkaian risiko global yang saling terkait. Risiko-risiko global yang saling berhubungan ini sebenarnya telah diingatkan oleh WEF selama 17 tahun terakhir dalam laporan serupa. Ada pun risiko-risiko yang dimaksud telah dituliskan dalam Laporan Risiko Global 2023, termasuk krisis pasokan energi dan makanan, yang kemungkinan akan bertahan selama dua tahun ke depan; dan peningkatan kuat dalam biaya hidup dan pembayaran utang. Pada saat yang sama, krisis ini berisiko merusak upaya-upaya mengatasi risiko jangka panjang, terutama yang terkait dengan perubahan iklim, keanekaragaman hayati dan investasi dalam sumber daya manusia. Penelitian – yang didasarkan survei terhadap 12.000 eksekutif global – menemukan bahwa teknologi terkait agribisnis, teknologi pendidikan (edtech) dan energi dipandang sebagai yang paling penting secara strategis untuk 10 tahun ke depan di lebih dari 120 negara. Hasil penelitian juga menemukan, dibutuhkan 76 juta pekerjaan tambahan pada 2030 di sektor hijau dan sosial, termasuk pertanian, pendidikan, kesehatan dan energi. Dalam dua laporan berjudul “Markets of Tomorrow Repor t 2023: Turning Technologies into New Sources of Global Growth” dan “Jobs of Tomorrow: Social and Green Jobs for Building Inclusive and Sustainable Economies”, pemerintah dan para pemimpin bisnis diminta untk melipatgandakan penerapan teknologi guna menciptakan pasar dan lapangan pekerjaan di masa depan.

Pasar Masa Depan (Markets of Tomorrow) bertujuan memeriksa teknologi dan sektor yang disiapkan untuk menciptakan sumber pertumbuhan baru. Langkah ini menarik lebih dari 12.000 tanggapan di lebih dari 120 negeri dalam Survei Opini Eksekutif WEF. Ditemukan juga bahwa teknologi pertanian dianggap sebagai teknologi paling penting secara strategis untuk ekonomi dalam dekade berikutnya. Mulai dari metode irigasi berteknologi rendah hingga pertanian presisi dan drone pertanian, teknologi pertanian yang bermunculan melepaskan keuntungan efisiensi, meningkatkan hasil pertanian dan menciptakan pekerjaan hijau baru. Sementara itu, pendidikan dan pembelajaran tenaga kerja menempati urutan kedua. Pasalnya alat dan platform digital yang bermunculan, termasuk pembelajaran metaverse, kecerdasan buatan dan komputasi, telah mendorong inovasi. Sektor ini mengalami percepatan peluncuran teknologi pendidikan setelah pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pendidikan secara global. Terakhir, teknologi penyimpanan dan pembangkitan daya berada di peringkat ketiga dalam ranking global. Hal ini mencerminkan makin mendesaknya peralihan ke sistem energi rendah karbon. Baterai dan teknologi penyimpanan lainnya memegang kunci untuk mengintegrasikan pembangkit energi terbarukan dalam skala besar ke dalam jaringan energi secara global. Ini merupakan area signifikan dari inovasi dan investasi sekarang. Temuan-temuan itu umumnya konsisten di seluruh negara dengan ekonomi berpenghasilan rendah dan tinggi, di mana empat dari lima teknologi prioritas teratas dibagikan di semua kelompok pendapatan. Teknologi mitigasi per ubahan iklim memberikan perbedaan yang mencolok, menempati peringkat sebagai teknologi paling penting di negara-negara berpenghasilan tinggi, tetapi berada di urutan kedelapan di semua kelompok pendapatan lainnya.

Secara paralel, analisis WEF yang baru – bekerja sama dengan Accenture – menemukan bahwa 76 juta lapangan pekerjaan tambahan di sektor hijau dan sosial dibutuhkan pada 2030 di 10 negara saja: Australia, Brasil, Tiongkok, Jerman, India, Jepang, Afrika Selatan, Spanyol, Inggris dan Amerika Serikat (AS). Menyoroti potensi penciptaan lapangan kerja yang lebih luas untuk membangun pasar masa depan secara proaktif, Lapangan Kerja Masa Depan (Jobs of Tomorrow) untuk pertama kalinya menghitung jumlah pekerjaan ramah lingkungan dan sosial yang diperlukan guna membantu menciptakan masyarakat yang inklusif secara sosial dan ramah lingkungan.

Sumber: Investor Daily 13 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)