NEW YORK, ID – Sepanjang 2022 telah terjadi banyak peristiwa yang penuh gejolak mulai dari pecah perang di kawasan Eropa, kenaikan harga yang sangat tinggi dan kejayaan Lionel Messi di ajang Piala Dunia, sampai kematian Ratu Elizabeth, mantan pesepakbola Pele dan mantan Paus Benediktus. Disamping itu, karena banyak negara yang sudah melonggarkan kebijakan terkait Covid-19 maka acara pergantian tahun 2022 ke 2023 dirayakan secara gegap-gempita oleh 8 miliar penduduk di seluruh dunia.
Banyak dari masyarakat yang menyisihkan anggaran demi merayakan pesta malam tahun baru setelah pandemi Covid-19 melanda selama beberapa tahun. Apalagi makin kesini, virus corona makin dilupakan padahal virus tersebut belum kunjung hilang. Semisal di New York, Amerika Serikat, tembakan confetti membuat kerumunan makin riuh. Menyusul bola kristal raksasa – yang terkenal sebagai ikon di Times Square – mulai turun melakukan hitung mundur. Kegiatan ini merupakan tradisi yang berasal dari 1907, dan selalu dinanti-nantikan pengunjung dari seluruh dunia yang rela menunggu berjam-jam di tengah hujan yang dingin. Kerumunan masyarakat juga tampak memadati Pantai Copacabana Rio de Janeiro, Brasil untuk menyaksikan musik dan pertunjukan kembang api. Pantai yang dipadati sekitar dua juga orang ini memperlihatkan warga yang tidak menerapkan langkah-langkah keamanan terkait virus corona. Perayaan pergantian tahun baru tersebut terjadi beberapa jam sebelum Pemerintah Brasil melantik Presiden baru Luiz Inacio Lula da Silva pada Minggu (1/1/2023), menyusul kemenangan tipisnya dalam jajak pendapat Oktober.
Salah satu pengunjung pesta Copacabana, Ana Carolina Rodrigues menyampaikan harapannya bahwa di 2023 pemerintahan baru Brasil akan”lebih memperhatikan kesehatan masyarakat. Sedangkan di seberang Atlantik, warga Paris dan wisatawan beramai-ramai menyaksikan pertunjukan kembang api di sepanjang Champs-Elysees. Menurut polisi, diperkirakan ada satu juta orang hadir untuk perayaan itu. “Kami di sini untuk menikmati suasana, bersenang-senang, dan berkumpul bersama. Dan ini indah!” ungkap salah satu mahasiwa Ilyes Hachelef (19 tahun), yang dilansir AFP. Beberapa jam sebelumnya, Sydney, Australia menjadi salah satu kota besar pertama yang merayakan pergantian tahun. Kota itu kembali menegaskan kembali klaimnya sebagai “ibukota Malam Tahun Baru dunia” setelah dua tahun berada dalam lockdown. Pertunjukan kembang api pun digelar di atas Jembatan Sydney Harbour
Sumber: Investor Daily 2 Januari 2023
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |