BERLIN, ID – Survei lembaga ekonomi IW merilis laporan pada Selasa (27/12/2022) yang menunjukkan, hampir tiga dari lima asosiasi industri Jerman pesimistis tentang kondisi di tahun depan. Para pemilik perusahaan pun memprediksi hanya mampu memproduksi lebih sedikit karena harga energi tinggi, yang didorong oleh perang tak berkesudahan antara Rusia dengan Ukraina. Hasil survei terhadap 49 asosiasi menyebutkan, sebanyak 30 asosiasi memperkirakan anggotanya hanya menghasilkan sedikit. Sementara itu, 13 asosiasi lain memproyeksi sektor-sektor mereka menghasilkan lebih banyak. Di samping itu, hampir 40 asosiasi mengatakan situasi saat ini terasa lebih buruk bagi perusahaan-perusahaan dibandingkan tahun lalu. Pasalnya banyak yang berasumsi pandemi virus corona – yang terburuk – sebagian besar telah teratasi. Tetapi seiring laju inflasi mencapai rekor tertinggi, suasana ekonomi Jerman belum pulih. Demikian menurut survei yang dilakukan dari pertengahan November hingga awal Desember. “Bisnis tidak memprediksi bahwa harga energi tinggi (akan) jatuh kembali ke tingkat sebelum krisis di masa mendatang. Itu sangat mengaburkan prospek untuk tahun yang akan datang,” kata pakar ekonomi IW Michael Groemling, yang dilansir Reuters. Ia pun memperingatkan, situasinya bagi perusahaan-perusahaan padat energi sangat genting dan kesuksesan mereka terkait dengan (harga) energi yang terjangkau.
Sumber: Investor Daily 28 Desember 2022
| Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
|---|---|---|---|
| ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
| BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
| UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |
