NEW DELHI, ID – Pemerintah India sedang merencanakan program insentif senilai US$ 2 miliar untuk industri hidrogen hijau. Langkah ini sebagai upaya mengurangi emisi dan menjadi pemain ekspor utama. Menurut para sumber – pejabat senior pemerintah dan manajer industri yang bekerja di bidang energi terbarukan – insentif sebesar 180 miliar rupee (US$ 2,2 miliar) bertujuan mengurangi biaya produksi hidrogen hijau hingga seperlima untuk lima tahun ke depan. Insentif ini bakal dilakukan sebagian dengan meningkatkan skala industri. “Biaya saat ini di India adalah 300 rupee hingga 400 rupee per kg,” ujar manajer itu pada Selasa (27/12/2022), yang dilansir Reuters. Menurut sumber di pemerintah, bantuan India dapat diumumkan dalam anggaran 1 Februari 2023 untuk tahu fiskal pada 1 April. Namun saat akan dikonfirmasi oleh Reuters, Kementerian Energi Terbarukan dan Kemernterian Keuangan tidak menanggapi. Ada pun perusahaan-perusahaan India, seperti Reliance Industries, Indian Oil, NTPC, Adani Enterprises, JSW Energy dan Acme Solar disebut memiliki rencana besar tentang hidrogen hijau. Adani – yang dipimpin oleh orang terkaya ketiga di dunia – Gautam Adani mengungkapkan pada Juni bahwa dirinya dan TotalEnergies Prancis akan bersama-sama menciptakan ekosistem hidrogen hijau terbesar di dunia. Sebagai informasi, selain India, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) telah menyetujui insentif senilai miliaran dolar untuk proyek hidrogen hijau. Hidrogen sendiri diklai dapat digunakan untuk bahan bakar di mana pembuatannya dilakukan dengan memisahkan air dengan proses listrik, elektrolisis. Jika perangkat yang melakukan itu, elektroliser, ditenagai oleh energi terbarukan maka produknya disebut hidrogen hijau, yakni bahan bakar bebas emisi rumah kaca.
Di tambahkan oleh manajer industri dan pejabat pemerintah lain, bahwa otoritas India memprediksi industri menginvestasikan 8 triliun rupee dalam hidrogen hijau dan amonia hijau turunannya pada tahun 2030. Proposal hidrogen hijau yang mungkin dinamakan “Intervensi Strategis untuk Transisi Hidrogen Hijau (SIGHT)” itu akan dibagi menjadi 45 miliar rupee untuk pembuatan elektroliser selama lima tahun, serta 135 miliar rupee yang ditujukan ke produksi hidrogen hijau dan amonia hijau selama tiga tahun. Demikian disampaikan mereka. “Insentif untuk membuat hidrogen hijau kemungkinan menjadi 50 rupee per kg selama tiga tahun,” kata para sumber.
Sumber: Investor Daily 28 Desember 2022
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |