Pasar Respons Positif Berakhirnya Karantina Perjalanan di Tiongkok

Rabu, 28 Dec 2022

PARIS, ID – Pasar saham global merespons positif kabar Tiongkok akan mengakhiri wajib karantina untuk kedatangan internasional ke negaranya. Walau proporsinya tidak sebesar pasar domestik, tapi perubahan kebijakan itu membuka keyakinan bahwa ekonomi Tiongkok dapat pulih lebih cepat.

 

 

Pasar saham Eropa dan Asia naik pada Selasa (27/12/2022) setelah Tiongkok menyatakan akan mengakhiri karantina untuk pendatang dari luar negeri per 8 Januari 2023. Perubahan ini memacu harapan bahwa ekonominya akan bangkit. Tiongkok tiba-tiba mencabut pembatasan-pembatasan terkait pandemi Covid-19 bahkan sekalipun perubahan itu telah memicu lonjakan infeksi. Pembatasan sangat ketat yang bertujuan mencapai nir-Covid itu telah melemahkan ekonomi dan beberapa pekan lalu memicu aksi protes secara nasional. Pencabutan karantina kedatangan internasional akan mengakhiri kontrol perbatasan yang sudah berlangsung tiga tahun lamanya. Pada 8 Januari 2023 nanti, Pemerintah Tiongkok akan menurunkan peringkat Covid-19 menjadi penyakit menular Kelas B. Rakyat Tiongkok langsung menyambut gembira perubahan kebijakan itu. Mereka bergegas mencari penerbangan-penerbangan ke luar negeri untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Pembukaan kembali di Tiongkok ini akan menjadi keuntungan juga bagi industri perjalanan dunia. Alhasil, indeks saham utama Shanghai dan indeks kedua terbesar Shenzhen sama-sama membukukan penguatan pada penutupan perdagangan Selasa. Sementara Tokyo naik tipis. Seoul, Singapura, dan Mumbai juga naik. Sementara pasar saham di London, Hong Kong, dan Sydney masih tutup karena liburan akhir tahun. Tapi Paris yang buka naik hampir satu persen dan Frankfurt menguat 0,7% pada perdagangan sore hari. “Pariwisata internasional masuk bukanlah karunia ekonomi yang besar bagi Tiongkok dibandingkan dengan pariwisata domestiknya, tetapi kebijakan untuk keluar dari nol-Covid lebih awal berarti pertumbuhan ekonominya dapat pulih secara luar biasa,” kata Stephen Innes dari SPI Asset Management, seperti dikutip AFP.

Setelah terputus dari dunia luar selama tiga tahun oleh pembatasan Covid-19, setengah jam setelah kebijakan tersebut diumumkan, rakyat Tiongkok dilaporkan berbondongbondong ke situs perjalanan. Pencabutan pembatasan-pembatasan itu membuat virus Covid-19 sekarang menyebar tidak terkendali di negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini. Namun, statistik resmi menunjukkan hanya satu kematian akibat Covid dalam tujuh hari terakhir hingga Senin (26/12/2022). Walau data itu memicu keraguan di antara pakar kesehatan dan penduduknya sendiri, tapi pihak berwenang bertekad untuk mencabut sisa-sisa terakhir dari kebijakan nirCovid. Dan terbaru adalah pencabutan karantina kedatangan internasional itu. “Akhirnya terasa seolah-olah Tiongkok telah berbalik arah,” kata Ketua Kamar Dagang AS untuk Tiongkok Colm Rafferty. Sebenarnya tidak ada larangan resmi bagi orang Tiongkok untuk bepergian ke luar negeri, tetapi peraturan baru itu akan memudahkan mereka untuk pulang. Data dari platform perjalanan Ctrip menunjukkan bahwa dalam waktu setengah jam setelah berita itu diumumkan, pencarian tujuan lintas batas paling populer telah meningkat 10 kali lipat. Makao, Hong Kong, Jepang, Thailand, Korea Selatan adalah yang paling dicari. Sementara data dari Trip.com menunjukkan pemesanan penerbangan keluar negeri melonjak 254% pada Selasa pagi dibandingkan hari sebelumnya. Walaupun masyarakat dan agen perjalanan menyatakan kembali ke keadaan normal akan memakan waktu beberapa bulan lagi, tapi masyarakat juga bereaksi gembira. “Saya merasa epidemi akhirnya berakhir. Rencana perjalanan yang saya buat tiga tahun lalu sekarang mungkin menjadi kenyataan,” kata pekerja kantoran di Beijing, Fan Chengcheng (27 tahun). Seorang warga Shanghai bermarga Chen mengatakan perubahan kebijakan itu seperti seseorang telah menekan tombol untuk mengakhiri film. Ia menambahkan bahwa perubahan itu akan memungkinkan orang tuanya di Inggris untuk mengunjunginya dengan lebih mudah. “Akhirnya, Tiongkok kembali normal. Ini menunjukkan masih ada orang yang peduli dengan perdagangan global dan dampaknya terhadap ekonomi Tiongkok,” katanya kepada AFP. Warga Shanghai lainnya yang bermarga Du mengatakan pembukaan kembali yang lebih cepat dapat membantu negara mencapai kekebalan kelompok lebih cepat.

Sumber: Investor Daily 28 Desember 2022


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)