Harga minyak mentah terkoreksi sepanjang bulan berjalan (Desember) hingga Jumat (23/12). Pada Senin (26/12) perdagangan minyak libur seiring adanya Natal 2022. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange sampai penutupan perdagangan Jumat (23/12) waktu setempat terkoreksi 2,45% menjadi US$79,34 per barel, lebih rendah dibandingkan posisi awal Desember 2022 sebesar US$81,33 per barel. Adapun harga Brent di ICE Futures Europe juga melemah sebesar 2,74% menjadi US$84,50 per barel, lebih rendah dibandingkan awal bulan ini sebesar US$86,88 per barel. Dalam sebulan terakhir, harga minyak terbebani oleh sentimen kebijakan The Fed yang mengindikasikan kembali mengerek suku bunga lebih lanjut pada tahun depan. Sementara itu, pada bulan ini pasar juga mencermati ketidakpastian soal batasan harga minyak Rusia yang dinilai dapat berdampak pada pasokan dan memicu volatilitas. Rusia mempertimbangkan sejumlah opsi termasuk melarang penjualan minyak ke beberapa negara dan menetapkan diskon maksimum untuk menjual minyak mentahnya. Namun, harga minyak sempat menguat karena adanya rencana AS untuk mengisi kembali cadangan minyak strategisnya. Harga minyak juga memanas di tengah stok bahan bakar AS yang semakin ketat saat musim dingin melanda serta meningkatnya perjalanan musim liburan.
Sumber: Bisnis Indonesia 27 Desember 2022
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |