NEW DELHI – Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan India sebagai negara maju dalam 25 tahun dengan menghasilkan kebijakan-kebijakan untuk mendukung produksi dalam negeri, yakni tenaga listrik, pertahanan dan teknologi digital. Demikian disampaikan Modi dalam pidato Hari Kemerdekaan India, dari pemerintahan kolonial Inggris, pada Senin (15/8). Dalam pidato memperingati Hari Kemerdekaan India ke-75 tahun, yang diselenggarakan di Benteng Merah yang dibangun di abad ke-17, Modi juga mendesak para pemuda untuk meraih tujuan besar dan memberikan tahun-tahun terbaiknya demi tujuan negara. “Kita harus mengubah India menjadi negara maju dalam 25 tahun ke depan, dalam hidup kita. Ini adalah resolusi besar, dan kita harus bekerja ke arah itu dengan sekuat tenaga,” ujar Modi (71 tahun), yang memakai sorban dengan warna bendera India, dalam pidato berbahasa Hindi selama 75 menit, yang dilansir Reuters. Di sisi lain, Bank Duni (World Bank) saat ini menggolongkan India sebagai negara dengan ekonomi berpenghasilan menengah ke bawah – yang diartikan negara-negara dengan pendapatan nasional bruto per kapita antara US$ 1.086 dan US$ 4.255. Sebagai perbandingan, negara berpenghasilan tinggi, seperti Amerika Serikat (AS) memiliki pendapatan per kapita US$ 13.205 atau lebih.
Sebagai informasi, India adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keenam di dunia dan diperkirakan tumbuh lebih dari 7% pada tahun fiskal saat ini yang berakhir pada Maret 2023. Ini adalah negara dengan pertumnuhan tercepat di antara negara-negara dengan kekuatan ekonomi utama. Banyak ahli mengatakan, ekonomi India dapat berkembang menjadi negara terbesar ketiga di dunia pada 2050 setelah AS dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), meskipun pendapatan per kapita saat ini masih di kisaran US$ 2.100 dan kemungkinan tetap rendah dibandingkan dengan kebanyakan negara lain. Tetapi jumlah populasi yang mencapai sekitar 1,4 miliar membuat India diprediksi melampaui Tiongkok sebagai negara terpadat di dunia tahun depan. Bahkan, negara-negara seperti AS telah melihat India sebagai penantang masa depan bagi pengaruh dominanTiongkok di Asia dan sekitarnya. Presiden AS Joe Biden pada Minggu (14/8) pun memberikan ucapan selamat kepada India atas perayaan Hari Kemerdekaannya. Ia menuturkan bahwa Amerika Serikat dan India adalah mitra yang sangat diperlukan, yang akan terus bekerja sama untuk mengatasi tantangan global di tahun-tahun mendatang.
Sumber: Investor Daily (16 Agustus 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |