MNC Energy Akuisisi 85% Saham Perusahaan Migas di Papua

Selasa, 19 Apr 2022

JAKARTA - PT MNC Energy Investama Tbk (IATA) resmi mengakuisisi 85% saham PT Suma Sarana (SS), perusahaan minyak dan gas (migas) pengelola Blok Semai III di Papua. Rencana akuisisi tersebut telah dituangkan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).

Head of Investor Relations MNC Energy Natassha Yunita mengatakan, proses akuisisi SS dilakukan dalam dua tahap. Pertama, IATA membeli 49% saham SS melalui PT Bhakti Resources (BMR) sebagai anak usaha perseroan yang berfokus pada investasi minyak dan gas. BMR sendiri menjadi pilar utama IATA selain PT Bhakti Coal Resources (BCR). Kemudian pada tahap kedua, sebanyak 36% saham SS diakuisisi oleh BMR dalam bentuk PPJB (Pengikatan Perjanjian Jual Beli), di mana selanjutnya ditingkatkan menjadi AJB (Akta Jual Beli-Final) setelah memperoleh persetujuan Pemerintah untuk perubahan pemegang saham pengendali. “Setelah Pemerintah menyetujui akuisisi 36%, IATA melalui BMR akan menguasai 85% saham SS,” kata Natassha dalam keterbukaan informasi, Senin (18/4/2022). PT Suma Sarana telah menandatangani Production Sharing Contract (PSC) Blok Semai III di Papua, dan memiliki 100% dari Par ticipating Interest (PI) di PSC Blok Semai III. Blok Semai III merupakan salah satu peluang eksplorasi terbaik di Indonesia Timur, dengan estimasi 30 triliun cubic feet (TCF) sumber daya gas yang belum teruji. Pada Semai III sendiri, terdapat 4 prospek area yang meliputi Cucak Ijo, Murai Batu, Poksai, dan Kaleyo-Opior. Semai III terletak pada pusat hidrokarbon produktif, di mana kandungan minyak dan gas yang signifikan telah ditemukan di sekitar lapangan gas tangguh, Asap, Merah, Pulau Seram, Andalan (Semai V), serta Abadi dan lapangan Gas NW Shelf di selatan. “Ke depan, IATA akan mengundang operator internasional untuk bermitra dalam mengoperasikan Blok Semai III. Hal ini menjadi salah satu strategi perseroan dalam rangka mengurangi belanja modal dan meningkatkan efisiensi produksi,” ungkap Natassha.

Natassha menegaskan, rencana akuisisi Blok Semai III milik Suma Sarana, semakin memantapkan langkah perseroan di sektor energi. IATA juga terus akan fokus pada kegiatan eksplorasi untuk mencari cadangan baru dan menjalin kontrak penjualan jangka panjang dengan para pembeli. “Perseroan yakin segala upaya yang ditempuh akan semakin mendorong kinerja dan profitabilitas IATA melesat di antara para kompetitornya, serta membawa dampak positif bagi para pemegang saham,” kata dia. Adapun sebelumnya, dengan cara yang sama yakni melalui anak usahanya PT Bhakti Coal Resources (BCR), IATA menandatangani perjanjian jual beli untuk mengakuisisi 46,16% sisa saham PT Putra Muba Coal (PMC) melalui anak usahanya, PT Sumatera Resources (SR). Setelah akuisisi ini, SR akan memiliki 100% PMC dari sebelumnya hanya 53,84%. Langkah ini sejalan dengan ambisi perseroan untuk memperkuat posisinya di sektor energi, khususnya pertambangan batu bara. Hingga saat ini, PMC memiliki cadangan lahan sebesar 54,8 juta yang disumbang dari 2,947 lahan konsesi yang terletak di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Adapun ke depan, PMC berniat untuk meningkatkan produksinya dari 2 juta ton pada 2021 menjadi 4,5 juta ton pada 2022. PMC juga memiliki pelabuhan yang terletak di Sungai Tungkal, dengan jarak sekitar 10 km dari tambang dan sekitar 161 km ke area transhipment di pelabuhan Tanjung Buyut. PMC sendiri menyumbang 58% dari total target produksi BCR sebesar 7,8 juta ton tahun ini, akuisisi ini tentu akan meningkatkan profitabilitas IATA.

Sumber: Investor Daily (19 April 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)