JAKARTA - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,67 triliun pada 2021, meningkat 24% dibanding tahun sebelumnya Rp 1,35 triliun. Peningkatan rugi tersebut karena perseroan mendapat kredit pajak sebesar Rp 483 miliar pada 2020.
Manajemen Bukalapak dalam keterangan resminya, Rabu (13/4) mengatakan, perseroan terus berupaya melakukan efisiensi dan meningkatkan performa kerja perusahaan. Sepanjang 2021, Bukalapak berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 38% menjadi Rp 1,87 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 1,35 triliun. Tingginya pertumbuhan pendapatan, tidak lepas dari lonjakan total transaksi yang benar terjadi (Total Processing Value/TPV) sebesar 44% pada 2021 menjadi Rp 122,6 triliun dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan TPV perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 26% pada Average Transaction Value (ATV). Sebanyak 73% TPV perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat. Manajemen Bukalapak menegaskan, Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan perseroan, di mana TPV Mitra pada 2021 melonjak 146% menjadi Rp 56,2 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Kontribusi Mitra terhadap TPV perseroan meningkat dari 32% pada kuartal IV-2020 menjadi 47% pada kuartal IV-2021. Lalu, ATV Mitra pada 2021 tumbuh sebesar 43% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir Desember 2021, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 11,8 juta, meningkat dari 6,9 juta pada akhir Desember 2020. Adapun, pendapatan Bukalapak pada kuartal IV-2021 tumbuh 29% menjadi Rp 521 miliar dari tahun sebelumnya, dan pendapatan tahun buku 2021 naik 38% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 1,9 triliun.
Dibandingkan periode sama 2020, pendapatan Mitra Bukalapak pada kuartal IV-2021 melonjak 334% mencapai Rp 321 miliar. Sementara jika dibandingkan kuartal III-2021, kenaikannya sebanyak 56%. Tercatat, pendapatan untuk Mitra Bukalapak pada 2021 mencapai Rp 818 miliar, melonjak 311% dibanding 2020. Dampaknya, kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan meningkat menjadi 62% dari sebelumnya 18%. Manajemen Bukalapak menegaskan, pihaknya juga terus berhasil menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada 2021 6% lebih baik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, dengan rasio kerugian EBITDA terhadap TPV yang membaik menjadi 1,3% pada 2021 dari 1,9% di 2020. Bukalapak juga mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 7% menjadi Rp 1,70 triliun pada 2021 dari tahun sebelumnnya Rp 1,83 triliun. Di samping peningkatan efisiensi yang diiringi dengan pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas perseroan sebesar Rp 24,7 triliun pada akhir Desember 2021. Pada awal tahun ini, Bukalapak bersama CT Corp melalui Trans Retail Indonesia dan Growtheum Capital Partners meluncurkan AlloFresh, sebuah platform belanja kebutuhan sehari-hari secara daring (online). AlloFresh akan memulai bisnisnya dengan pendanaan awal sebesar Rp 1 triliun dan menawarkan lebih dari 150.000 SKU dari sekitar 10.000 pemasok dengan pengiriman cepat dalam waktu 3 jam, serta layanan quick commerce dengan opsi pengiriman 30 menit di seluruh Indonesia. Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk Willix Halim menilai, kolaborasi ini akan semakin meningkatkan kepemimpinan Bukalapak di platform online to offline (O2O) dan memperluas titik kontak bagi pelanggan yang lebih luas. Inisiatif ini juga akan memperlebar jangkauan Bukalapak ke ekosistem ritel sebagai bagian dari ekspansi perusahaan dari platform umum ke platform khusus (specialty platform).
Sumber: Investor Daily (14 April 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |