Emiten Toto Sugiri, DCI Indonesia Tambah Bidang Usaha Telko dan Holding

Rabu, 06 Apr 2022

JAKARTA – Emiten milik konglomerat Toto Sugiri, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) mengumumkan rencana penambahan kegiatan usaha penunjang aktivitas telekomunikasi dan aktivitas holding. Rencana penambahan kegiatan usaha tersebut akan dimintakan restu kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mendatang. Saat ini, DCII berstatus sebagai emiten yang bergerak di bidang usaha utama penyedia jasa aktivitas hosting dan aktivitas terkait lainnya seperti jasa pengolahan data, web-hosting, streaming, aplikasi hosting, dan penyimpanan cloud computing. “Perseroan berencana untuk meningkatkan layanan dengan melakukan penambahan kegiatan usaha penunjang, yaitu aktivitas telekomunikasi dengan kabel (KBLI: 61100), ISP (KBLI: 61921), dan aktivitas perusahaan holding (KBLI: 64200). Kegiatan usaha tersebut saat ini bukan merupakan salah satu dari bidang usaha perseroan,” kata Corporate Secretary PT DCI Indonesia Tbk Gregorius Nicholas Suharsono dalam keterbukaan informasi, Selasa (5/4). Gregorius mengatakan, potensi pasar industri telekomunikasi masih sangat besar meskipun berada di masa pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari pertumbuhan PDB untuk lapangan usaha Informasi dan Komunikasi pada kuartal III-2021 berada di peringkat ketiga dengan pertumbuhan sebesar 5,51% year on year (yoy). Sementara itu PDB nasional pada kuartal III-2021 tercatat sebesar 3,51% yoy. “Peran digital Infrastruktur, dalam hal ini data center & konektivitas, sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Perseroan fokus untuk memberikan layanan data center dengan standar global untuk turut mendukung industri ekonomi digital. Selain layanan data center, perseroan menyadari bahwa layanan konektivitas akan memberikan kemudahan tambahan kepada pelanggan untuk menunjang operasional mereka,” jelas dia.

Dia mengungkapkan, layanan konektivitas dapat menunjang pelanggan untuk saling terhubung antar lokasi data center dengan ekosistem perseroan yang terdiri dari beragam industri, yakni cloud provider, institusi keuangan, e-commerce, dan lainnya. Menurut Gregorius, perseroan yang berada dalam industri yang mendukung ekonomi digital juga akan terdampak positif. Pengguna layanan eksisting perseroan merupakan perusahaan yang banyak bergerak di dunia digital ekonomi. Sehingga diyakini juga akan mengalami pertumbuhan, yang pada akhirnya akan menaikkan permintaan kepada perseroan untuk menambah utilisasi layanan, serta membawa dampak positif terhadap pertumbuhan dan prospek bisnis perseroan ke depannya. “Untuk aktivitas holding, dipersiapkan untuk rencana jangka panjang perseroan, yakni kemungkinan melakukan ekspansi bisnis, sehingga dapat menjadi sarana bagi perseroan dalam hal tindakan akuisisi bisnis di masa yang akan datang. Dengan adanya penambahan kegiatan usaha penunjang, perseroan akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 420 juta pada 2022, dan akan meningkat menjadi Rp 23,66 miliar di 2031,” ungkap Gregorius.

Sumber: Investor Daily (6 April 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)