MTEL Gandeng Telkom Akses

Selasa, 05 Apr 2022

Bisnis, JAKARTA — PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL)  atau  Mitratel  lanjutkan  pengembangan  jaringan  fiber optik melalui kerja sama dengan sister  company,  PT Telkom  Akses. Mitratel  dan  Telkom  Akses  bekerja  sama  dalam  proses desain, implementasi sampai  dengan  operasional  dan  pemeliharaan  jaringan  fiber  optik.  Telkom  Akses  merupakan salah satu anak perusahaan  PT  Telkom  Indonesia (Persero) Tbk. yang bergerak di bidang konstruksi pembangunan  dan  manage service infrastruktur jaringan fiber  optik. Direktur  Utama  Mitratel  Theodorus A. Hartoko menjelaskan kerja sama ini sebagai upaya  memperkuat  Mitratel  sebagai tower  provider  yang  memiliki  diversifikasi  portofolio  baru  yaitu  fiberisasi tower  yang  sesuai  dengan  kebutuhan mobile  network  operator (MNO). Tujuan akhirnya menjadikan Mitratel sebagai digital infrastructure  company  (InfraCo)  sekaligus independent  fiber lease  provider  (FLP).

“Tentunya  ini  makin  memantapkan  langkah  Mitratel mengembangkan portfolio fiberisasi  yang  merupakan  bagian dari kesiapan Mitratel sebagai penyedia infrastruktur digital unggulan untuk mendorong tumbuhnya ekonomi digital di Indonesia,” jelasnya dalam  keterangan  resmi,  Senin  (4/4). Penguatan  portfolio  fiber, lanjutnya,  semakin  memperkuat  basis  fundamental  bisnis  Mitratel  ke  depan.  Hal ini akan menjadi mesin pendapatan berikutnya bagi Mitratel dalam mengoptimalkan  nilai  Mitratel  di  antara  persaingan  pasar. Hingga Desember 2021, sebanyak 11.851 tower dari total lebih dari 28.206 tower Mitratel  telah  tersambung  dengan  jaringan fiber optik. Saat ini, sedang berjalan pembangunan 6.000  kilometer  tambahan  jaringan baru di lima provinsi  yang  akan  mempercepat  pemenuhan  kebutuhan  para  operator telekomunikasi untuk mengimplementasikan 5G di Indonesia.    MTEL  meraih  pendapatan  sebesar Rp6,87 triliun dan laba bersih Rp1,38 triliun pada 2021. Pada 2022, anak usaha TLKM itu  menargetkan  pendapatan  dapat tumbuh 10%—11% dengan kenaikan earnings before interest,  tax,  depreciation,  and  amortization (EBITDA) hingga 13%.

Sumber: Bisnis Indonesia (5 April 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)