Investor Syariah Tengah Merekah

Selasa, 17 Oct 2023

JAKARTA. Segmen pasar modal syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin tumbuh. Ini tercermin dari peningkatan jumlah investor di akhir kuartal III-2023. Kepala Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh menyampaikan, sampai dengan September 2023 jumlah investor syariah sudah mencapai 130.497 investor. Realisasi tersebut tumbuh 10,6% dibanding posisi akhir Desember 2022. Sebagai perbandingan, tahun 2022 total investor pasar modal syariah baru sebanyak 117.942 investor. Sebelumnya BEI memasang target pertumbuhan investor syariah 10% untuk sepanjang 2023. "Alhamdulillah per September 2023 target investor pasar modal syariah sudah tercapai dan kami tidak ada revisi target," kata Irwan kepada KONTAN, Senin (16/10). Rata-rata nilai transaksi harian saham-saham syariah juga mengalami tren kenaikan dari Januari 2023 di Rp 4,2 triliun menjadi Rp 5,3 triliun per September 2023. Meski begitu, beberapa indeks syariah masih mengalami tekanan. Misalnya, Jakarta Islamic Index (JII), yang sepanjang 2023 ini sudah anjlok 7,24% per Senin (16/10). Indeks syariah lainnya seperti Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) tercatat minus 2,58% secara year to date lalu Jakarta Islamic Index 70 (JII70) melemah 5,56%. Kemudian IDX Sharia Growth juga telah tertekan 7,55% sepanjang tahun berjalan ini. Terakhir, indeks IDX-MES BUMN 17 ambles 9,44%.

Meski indeks saham syariah menghadapi tekanan, Irwan memproyeksikan ISSI dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa bergerak positif di sisa tahun ini. "Ini sejalan dengan adanya kepastian nama-nama calon peserta pemilu. Tetapi ISSI dan IHSG masih dalam bayangan beberapa tantangan lainnya," jelas Irwan sambil menyebutkan tantngannya adalah soal kenaikan suku bunga bank sentral dunia, menurunnya permintaan global hingga kerugian ekonomi akibat perubahan cuaca ekstrem. Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas mencermati secara teknikal, jika JII terus mengalami koreksi maka support terdekatnya ada di 530. Kemudian untuk ISSI, Nafan menjelaskan indeks tersebut berpotensi membentuk fase minor markdown dengan target support level 208,5. "Ini sehubungan dengan pelemahan saham di sektor bahan baku dan energi," kata Nafan ke KONTAN, Senin (16/10). Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menjelaskan, indeks syariah masih mendapatkan tekanan dari sentimen global. Mulai dari eskalasi perang yang akan berimbas pada kenaikan harga minyak, kenaikan inflasi hingga potensi suku bunga di level tinggi untuk waktu yang lebih lama. Namun Nico menilai masih ada potensi untuk saham-saham syariah mengalami kenaikan di sisa tahun ini. Hajatan pemilu serentak tahun 2024 akan menjadi sentimen positif bagi sejumlah sektor penghuni indeks syariah. Mulai dari sektor konsumer hingga media. Nah, dari kumpulan saham syariah, Nico memilih ACES, ASII, BRIS, ESSA, EXCL, ICBP, INDF, INDY, TLKM dan UNTR. Untuk jangka pendek Nafan merekomendasikan AKRA di Rp 1.510 dan INDF dengan target harga Rp 6.900. Berikutnya ada PTBA, ICBP, UNVR, ASII, INCO dengan target di Rp 2.830, Rp 11.100, Rp 3.750, Rp 6.200 dan Rp 5.800.

Sumber : Kontan 17 Oktober 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)