JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menepis isu masuknya Grup Salim. Sebelumnya, beredar kabar Grup Salim masuk ke tubuh DEWA melalui obligasi wajib konversi (OWK) "Kami sampaikan bahwa berita tersebut adalah tidak benar," terang Direktur dan Sekretaris Perusahaan DEWA, Ahmad Hilyadi dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/9). Hilyadi menegaskan, saat ini DEWA belum melakukan aksi korporasi apapun terkait pemenuhan kebutuhan pendanaan. Sebelumnya, rencana DEWA melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue batal.
Pembatalan aksi korporasi ini karena DEWA sudah melewati batas jangka waktu untuk dapat menggelar rights issue. Pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) 19 Agustus 2022, DEWA mendapat persetujuan pemegang saham untuk menggelar hajatan rights issue. Aksi korporasi ini rencananya akan digelar dengan menerbitkan 30 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Berdasarkan Otoritas Kasa Keuangan, DEWA sempat menyampaikan belum melaksanakan PMHMETD yang telah memperoleh persetujuan RUPSLB tertanggal 19 Agustus 2022. "Darma Henwa mengkaji kembali opsi-opsi terbaik sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan pendanaan," kata Hilyadi Adapun emiten yang terafiliasi dengan Grup Bakrie ini bermaksud menggunakan dana rights issue di antaranya untuk membayar utang, sehubungan dengan kegiatan operasional perusahaan tersebut. Dus, rights issue diharapkan dapat memperbaiki kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Sumber : Kontan 27 September 2023
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |