Sederet emiten afiliasi orang terkaya atau crazy rich Indonesia masuk ke dalam daftar saham multibagger periode berjalan 2022.
Secara keseluruhan, pasar saham Indonesia telah memberikan return atau imbal hasil 10,35% year-to-date (ytd) hingga akhir sesi Rabu (14/4). Kendati demikian, ada sederet emiten yang mampu menjadi saham multibagger atau memberikan keuntungan berlipat sepanjang periode berjalan 2022. Beberapa perusahaan tercatat yang masuk kategori itu juga terafiliasi dengan konglomerat Indonesia. Saham multibaggerpertama yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) yang menjadi jawara dengan total return 1.937,03% ytd ke level Rp2.830 hingga Rabu (13/4). Emiten anyar afiliasi konglomerat Garibaldi ‘Boy’ Thohir itu melakukan pencatatan atau listing perdana pada 3 Januari 2021. Perseroan menerbitkan 6,61 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp100. ADMR mengantongi dana segar Rp660,71 miliar. Setelah IPO, komposisi pemegang saham perseroan yakni PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) 68,55%, PT Adaro Mining Technologies 8,83%, PT Alam Tri Abadi 6,46%, dan masyarakat 16,16%. Sebagai catatan, Adaro Minerals Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi melalui perusahaan anak. Perseroan juga menjalankan kegiatan berupa jasa pertambangan dan jasa konsultasi manajemen. Dalam daftar saham multibagger periode berjalan 2022, muncul juga nama perusahan tambang batu bara milik Grup Rajawali PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT). Tercatat, harga saham SMMT sudah naik 490% ytd ke level Rp1.260. SMMT merupakan perusahaan pertambangan yang terafiliasi dengan salah satu orang terkaya Indonesia, Peter Sondakh. Peter merupakan pemimpin Rajawali Corpora. Forbes memasukkan nama Peter ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan bersih US$2,2 miliar per 14 April 2022.
Rajawali Corpora telah beroperasi sejak 1984 dan memiliki portofolio mulai dari hotel, media, dan pertambangan. Konglomerat Hary Tanoesoedibjo (HT) memiliki dua wakil dalam jajaran saham multibagger periode berjalan 2022. Nama pertama adalah PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) yang harga sahamnya sudah terbang 351% ke level Rp250. Selanjutnya, MNC Group juga memiliki perwakilan dari sayap bisnis teranyar mereka, PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA), dengan kenaikan harga saham 293,84% ke level Rp258. Emiten MNC Group lainnya yang juga masuk kategori multibagger yakni PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) yang menanjak 130% ytd ke level Rp114. Nilai kekayaan bersih HT dilaporkan Forbesnaik dari US$1,1 miliar pada 2021 menjadi US$1,5 miliar per 14 April 2022. Saham afiliasi Keluarga Sukamdani, PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. (SHID), juga mencuri perhatian tahun ini. Emiten pengelola jaringan Hotel Sahid itu sudah mencetak return 225,64% ke level Rp2.560 untuk periode berjalan 2022. Tepat di bawah SHID, bertengger saham PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA). Emiten terafiliasi Grup Triputra pimpinan TP Rachmat itu baru-baru ini melakukan alih generasi. TP Rachmat dan bos Grup Adaro Boy Thohir resmi menanggalkan jabatannya sebagai Komisaris PT Surya Essa Perkasa Tbk. (ESSA). Putra Rachmat, Arief Permadi Rachmat kemudian dipromosi menjadi komisaris baru perseroan. Untuk diketahui, TP Rachmat juga merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes untuk periode 2022. Total kekayaan yang dimiliki senilai US$3,4 miliar per 14 April 2022 atau naik signifikan dari US$1,7 miliar pada 2021.
Konflik antara Rusia dan Ukraina disebut-sebut membawa efek tidak langsung terhadap pasar saham Indonesia. Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Ekonom Ciptadana Sekuritas Asia Nicko Yosafat menjelaskan bahwa total dana asing yang masuk ke bursa saham dalam negeri pada kuartal pertama 2022 telah mencapai sekitar Rp32 triliun atau sudah hampir menyamai inflow pada 2021 senilai Rp38 triliun. “Konflik tersebut membuat peningkatan harga komoditas sehingga Indonesia kebanjiran foreignflow. Kenaikan harga komoditas karena pasokan rendah akibat sanksi terhadap Rusia, negara lain banyak menahan komoditas untuk keperluan dalam negerinya,” ujar Nicko, dalam keterangan resmi, Minggu (3/4). Lebih lanjut, Nicko mengungkapkan perang tersebut juga meningkatkan inflasi di Amerika Serikat sekitar 7,9% secara tahunan pada Februari 2022. Hal itu dikombinasikan dengan pemulihan ekonomi pasca-pandemi pun membuat Bank Sentral AS (Federal Reserve) mengambil kebijakan pengetatan suku bunga acuan, yaitu penyesuaian sebanyak enam kali lagi hingga akhir 2022. Dari dalam negeri, tingkat inflasi di Indonesia telah naik 2,64% secara tahunan per Maret 2022. Rupiah juga melemah 0,86% secara year to date menjadi Rp14.329 per dolar AS. Selanjutnya, suku bunga Bank Indonesia pun diestimasikan naik ke 4,25%. “Tapi ada dampak positif dari pengetatan moneter di AS yang menjadi momentum bagi emerging market seperti Indonesia tingkatkan foreignflow. Kami awalnya memperkirakan IHSG menyentuh level 7.300 tahun ini tapi targetnya meningkat jadi 7.600 pada 2022 karena faktor tadi,” katanya.
Sumber: Bisnis Indonesia (19 April 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |