Merdeka Gold Kuasai 50,1% Saham Andalan Bersama Investama

Senin, 07 Mar 2022

JAKARTA – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melakukan serangkaian aksi korporasi berupa akuisisi saham perusahaan tambang emas, yaitu PT Andalan Bersama Investama (ABI) dan PT Pani Bersama Jaya (PBJ). Perseroan kini menguasai 83,35% saham PBJ dan 50,1% saham ABI. Pertama, pada 1 Maret 2022. MDKA membeli sebagian saham PBJ dari Lion Selection Asia Ltd (LSA). MDKA dan LSA telah menandatangani akta pengalihan saham. Perseroan sepakat membeli 10.008 saham PBJ senilai US$ 26 juta atau setara Rp 374 miliar. “Maka kepemilikan perseroan pada PBJ menjadi sebanyak 83,35% dari sebelumnya 66,70%,” ungkap Sekretaris Perusahaan Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah Sjoekri dalam keterangan tertulis. Selanjutnya, pada 4 Maret 2022, Merdeka Gold menyelesaikan perjanjian pengambilalihan saham bersyarat PT Andalan Bersama Investama (ABI). Sebab seluruh persyaratan dan kondisi yang diperlukan untuk penyelesaian akuisisi tersebut telah terpenuhi. “Oleh karenanya, perseroan telah efektif menjadi pemegang saham Andalan Bersama Investama dengan kepemilikan sebesar 50,1% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor pada ABI,” jelas Adi. Sebelumnya, emiten yang terafiliasi dengan Grup Saratoga dan Provident Capital ini mengumumkan rencana pengambilalihan saham ABI senilai Rp 1,14 triliun atau setara US$ 80,1 juta. ABI adalah afiliasi dari salah satu pengendali Merdeka Gold, yaitu PT Provident Capital Indonesia. Belum lama ini, ABI telah mengakuisisi PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), perusahaan tambang emas milik PT J Resources Nusantara (JRN), anak usaha PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB). Nilai transaksi sebesar Rp 2,13 triliun atau setara US$ 150 juta.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melalui anak usahanya, PT Alam Tri Abadi, telah membeli 179 juta saham Merdeka Copper Gold dari Garibaldi Thohir. Harga pembelian saham tersebut sebesar Rp 2.420 per saham atau senilai total Rp 433,18 miliar. Manajemen Adaro Energy menyatakan, pihaknya memiliki posisi keuangan dan tingkat likuiditas yang cukup baik. Karena itu, perseroan memiliki fleksibilitas untuk melakukan investasi keuangan terukur pada instrumen yang memiliki tingkat profil risiko yang lebih tinggi dan tingkat pengembalian yang lebih baik. “Penempatan investasi keuangan jangka panjang ini ditujukan untuk kepemilikan saham dalam jumlah yang cukup besar,” jelas manajemen dalam keterangan tertulis, beberapa waktu lalu. Adaro Energy memilih untuk berinvestasi pada instrumen saham di sektor komoditas emas dan tembaga untuk melindungi nilai terhadap inflasi. Sebab, perseroan berkeyakinan bahwa sektor tersebut memiliki fundamental yang baik untuk kondisi perekonomian saat ini. Sementara itu, investor asing crossing beli saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) senilai Rp 287,38 miliar melalui pasar negosiasi. Crossing saham tersebut dilaksanakan di sesi I pada perdagangan hari ini.

Sumber : Investor Daily (7 Maret 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)