Harga Batubara Bikin Hitam Kinerja

Kamis, 02 May 2024

JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) diproyeksi masih tertekan untuk tahun 2024. Tekanan pada harga batubara menjadi pemberat utama. Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas mengatakan, kinerja ITMG diperkirakan akan turun dibandingkan pen capaian di tahun 2023. Proyeksi itu sejalan dengan ekspektasi penurunan rata-rata harga jual alias average selling price (ASP) batubara. Tahun lalu ASP batubara ITMG sebesar US$ 113,1 per ton. "Terjadi lagi jika penguatan harga batubara saat ini lebih sentimen sesaat," ujarnya, Selasa (30/4). Sukarno memperkirakan, ASP batubara ITMG sebesar US$ 79,8 per ton tahun ini. Pendapatan perseroan ini diperkirakan sebesar US$ 2,03 miliar atau turun 14,3% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dan laba bersih turun 36,2% yoy menjadi Rp 319 juta. Sehingga menghasilkan margin laba bersih sebesar 15,7% atau turun dari tahun 2023 sebesar 21%. Analis Panin Sekuritas, Felix Darmawan berpandangan, harga batubara di pasar global sudah mencapai level keseimbangannya sehingga cenderung mendatar seiring peningkatan penggunaan PLTU di China dan India. Selain itu, tingkat cadangan energi Tiongkok dan India relatif di posisi aman. Di tahun 2023, produksi batubara China mencapai 4,6 miliar metrik ton, tumbuh 2,9% yoy.

Situasi mirip juga terjadi di India. Negeri Gangga ini berupaya menjaga keberlanjutan permintaan energi seiring peningkatan permintaan karena kenaikan produksi batubara di 2023 yang tercatat sekitar 900 juta metrik ton, atau tumbuh 14,7% yoy. Alhasil, kedua negara konsumen batubara terbesar itu berpotensi untuk mengurangi volume impor di tahun 2024. "Sehingga ASP ITMG saya perkirakan dalam rentang US$ 110–US$ 120 per ton," kata Felix. Menurut Felix, katalis pendukung dari ITMG tahun ini adalah dari kenaikan produksi. Perseroan ini menargetkan produksi di kisaran 19,5 juta ton - 20,2 juta ton, didukung beroperasinya tambang Graha Panca Karsa dan Tepian Indah Sukses yang ditargetkan masing-masing memproduksi hingga 1 juta ton dan 0,4 juta ton batubara. Untuk mendukung target itu, ITMG menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 96,5 juta, naik dari realisasi 2023 sebesar US$ 45,1 juta di 2023. Secara porsi, penggunaan masih didominasi untuk pertambangan batubara hingga 68%, lalu untuk house mining contractor Tambang Raya Usaha Tama dan greenfield project masing -masing sebesar 11% dan 9%.

Volume penjualan

Dominasi porsi capex pertambangan batubara disebabkan masuknya tambang GPK dari greenfield projects mulai tahun 2024. Peningkatan capex yang cukup signifikan tersebut disebabkan ada beberapa proyek di tahun 2023 digeser ke tahun 2024. Adapun sumber pendanaan akan berasal dari kas internal sebesar US$ 85,1 juta. Untuk volume penjualan, perseroan ini menargetkan 24,9 juta ton 25,6 juta ton di tahun 2024. Adapun penjualan dengan skema harga sebanyak 39% telah ditetapkan, 6% mengikuti indeks harga batubara, dan 55% selebihnya belum terjual. "Patut dicermati, porsi belum terjual sebesar 55%, sementara rata-rata historis 34,8%, yang menginformasikan masih lemahnya permintaan batubara," papar Felix. Head of Equity Research BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisnawan menaikkan estimasi laba bersih ITMG di 2024 sebesar 31%, seiring dengan penyesuaian asumsi volume penjualan. Erindra juga mempertahankan asumsi rata-rata harga jual ITMG di 2024 sebesar US$ 87 per ton. Ia memperkirakan, normalisasi harga batubara termal akan terus berlanjut di tengah pertumbuhan pasokan yang lebih tinggi dibandingkan permintaan. Erindra memproyeksikan, pendapatan ITMG sebesar US$ 2,30 miliar. Sementara laba bersih diperkirakan sebesar US$ 410 juta di tahun ini. Sementara Felix memperkirakan pendapatan ITMG sebesar US$ 2,10 miliar. Sementara laba bersih diprediksi mencapai US$ 363 miliar. Felix dan Sukarno merekomendasikan hold ITMG dengan target harga masing-masing di Rp 28.000 dan Rp 28.700 per saham. Sementara Erindra meningkatkan target harga ITMG menjadi Rp 28.800 dari sebelumnya Rp 27.800 dengan mempertahankan rating buy.

Sumber : Kontan 2 Mei 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)