17 Perusahaan Rilis Obligasi dan Sukuk Rp 21 T

Senin, 13 Mar 2023

JAKARTA, ID – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, total emisi obligasi dan sukuk mencapai Rp 21,02 triliun sepanjang tahun 2023. Jumlah emisi tersebut terbagi dalam 18 emisi dari 17 emiten penerbit. Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan, adapun total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 520 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 454,04 triliun dan US$ 47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten. Sementara itu, surat berharga negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 187 seri dengan nilai nominal Rp 5.449,14 triliun dan US$ 452,11 juta. “Efek beragun aset (EBA) sebanyak delapan emisi senilai Rp3,27 triliun,” papar Yulianto dalam keterangan yang dikutip, akhir pekan lalu. Adapun pekan ini, BEI kedatangan tiga pencatatan obligasi korporasi. Dimulai dengan Obligasi Berkelanjutan II Sinar Mas Multiartha Tahap IV Tahun 2023. Obligasi ini dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp784,72 miliar pada Rabu (8/3). PT Kredit Rating Indonesia memberikan peringkat irAA (Double A) untuk obligasi ini. PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini. Pada Kamis (9/3), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap II Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 2,5 triliun. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi ini adalah idA+ (single A plus). PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini.

Kemudian pada Jumat (10/3), PT Bank Victoria International Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Bank Victoria Tahap I Tahun 2023 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar. PEFINDO menetapkan peringkat idA- (single A minus) untuk obligasi ini dan bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Sementara itu, hingga 10 Maret 2023, BEI mencatat penghimpunan dana melalui aksi rights issue dan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) mencapai Rp 34 triliun.  Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, terdapat 10 perusahaan yang bersiap untuk menggelar EBUS, dari 12 rencana emisi yang sudah masuk dalam pipeline BEI. Rinciannya sebanyak 1 perusahaan berasal dari sektor infrastruktur, dua perusahaan dari sektor industri dan satu perusahaan dari sektor basic materials. Kemudian, dua perusahaan yang berasal dari sektor consumer noncyclicals, satu perusahaan dari sektor energi, tiga perusahaan dari finansial, satu perusahaan properti dan real estate. Adapun untuk aksi rights issue, Nyoman mengatakan, bursa sudah memegang 20 nama perusahaan dalam pipeline. Lalu, delapan perusahaan yang bergerak pada sektor finansial, perusahaan berbasis consumer non cylical  dan dua perusahaan sektor energi.

Sumber: Investor Daily 13 Maret 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)