Bank Sumut Bidik Laba Bersih Tumbuh 13,31%

Senin, 16 Jan 2023

JAKARTA, ID – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) sepanjang 2022 mengantongi laba bersih (unaudited) sebesar Rp 706 miliar, meningkat 15,15% secara year on year (yoy). Tahun ini, perseroan memasang target laba bersih minimal tumbuh 13,31% (yoy). Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19, Bank Sumut tetap membukukan kinerja yang solid. Didukung oleh tim yang handal, perseroan berhasil menorehkan performa yang baik dan terjaga. Adapun, outstanding penyaluran kredit tahun buku 2022 sebesar Rp 27,85 triliun (unaudited), naik 10,58% dari tahun sebelumnya. Dari penyaluran kredit tersebut, perseroan berhasil menjaga kualitas kredit dengan rasio kredit bermasalah di level 1,21% (NPL net sebelum diaudit) atau membaik dari tahun buku 2021 sebesar 1,80%.

Sedangkan, laba 2023 ditargetkan mencapai Rp 800 miliar. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan pada tahun 2022 sebesar Rp 31,9 triliun atau naik 3,01% (yoy), di mana komposisi dana pihak ketiga didominasi oleh produk tabungan dan giro (current account saving account/CASA) sebesar 60%. Plt. Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto mengatakan, perseroan menyalurkan kredit tidak hanya kepada pelaku usaha skala besar, namun juga turut mendukung pelaku UMKM bisa kembali bangkit melalui pemberian fasilitas kredit usaha rakyat (KUR). Jenis kredit itu sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha kecil dan mikro agar tetap mampu bertahan menghadapi dampak pandemi dan mengembangkan usahanya. “Per 31 Des 2022, outstanding penyaluran KUR Bank Sumut mencapai Rp 1,9 triliun (sebelum diaudit) atau naik 41,72% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 1,3 triliun. Komposisi pinjaman KUR terdiri dari Rp 1,18 triliun digunakan untuk modal kerja, dan selebihnya sebesar Rp 750 miliar untuk kegiatan investasi,” ungkap Hadi secara virtual dikutip Minggu, (15/1/2023).

Dari sisi nasabah penerima, fasilitas tersebut telah disalurkan kepada 38.393 nasabah KUR atau naik sekitar 37,3% (yoy). “Ke depan, kami akan fokus untuk tetap memberikan fasilitas KUR dalam rangka untuk memberdayakan UMKM. Sebagaimana diketahui, pelaku usaha tersebut selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” kata Hadi. Sebelumnya, perseroan melakukan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,93 miliar saham kepada publik. Jumlah tersebut setara dengan 23% dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham. (nid)

Sumber: Investor Daily, 16 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)