Bank Mandiri: Kredit CPO Masih Prospektif Tahun Ini

Senin, 16 Jan 2023

JAKARTA, ID – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menilai bahwa penyaluran kredit kepada sektor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) masih memiliki prospek positif tahun ini. Meskipun dari sisi harga sudah mengalami penurunan, namun masih cukup baik. “Sektor CPO pada tahun 2023 masih cukup prospektif. Penyaluran kredit ke sektor CPO pun masih berpeluang untuk tumbuh. Kami perkirakan produksi pada tahun 2023 akan meningkat sebesar 2-3 juta ton dibandingkan tahun 2022,” ucap Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha kepada Investor Daily, akhir pekan lalu. Menurut dia, permintaan juga meningkat terutama dari Tiongkok, selain permintaan yang kuat dari India, akan menjadi sumber pendorong peningkatan permintaan. Rudi menyebut, harga CPO tahun 2023 diperkirakan masih relatif tinggi yaitu sekitar US$ 800-900 per ton (FOB Malaysia). “Harga CPO tahun 2023 memang sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2022, namun harga masih diatas level sangat menguntungkan (profitable). Dengan demikian, kami perkirakan penyaluran kredit akan tumbuh positif mengikuti prospek usaha yang relatif baik,” sambung Rudi.

Berdasarkan laporan Profil Industri Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit yang disalurkan ke sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan juga masih cukup besar dengan porsi 7,13% dari total penyaluran kredit perbankan pada kuartal III-2022. Kredit sektor ini tumbuh 10,99% (yoy), meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 4,34% (yoy). Pertumbuhan masih ditopang oleh subsektor pertanian dan perburuan yang tumbuh 11,03% (yoy), naik dibandingkan tahun sebelumnya 4,26% (yoy), terutama didorong oleh subsektor perkebunan kelapa sawit yang tumbuh 4,18% (yoy) dari -1,06% (yoy) pada tahun sebelumnya. Naiknya kredit pada subsektor ini antara lain juga didukung oleh meningkatnya harga komoditas CPO global. Adapun, porsi kredit CPO terhadap total kredit per September 2022 sebesar 5,96%. Sedangkan, nilai kredit komoditas CPO sebesar Rp 374,1 triliun tumbuh 6,65% (yoy) per September 2022. Lebih lanjut Rudi menjelaskan, penyaluran kredit Bank Mandiri di sektor perkebunan kelapa sawit dan CPO sampai dengan November 2022 masih tumbuh positif sebesar 3,4% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/ yoy). Sementara itu, kualitas kredit di sektor ini terjaga optimal tercermin dari posisi NPL berada di bawah 1% dengan tren yang terus membaik. “Dalam menjaga pertumbuhan, Bank Mandiri telah mengembangkan expertise yang memadai di sektor ini salah satunya ditandai dengan kualitas kredit yang terus terjaga dengan baik,” tutur Rudi.

Outlook untuk harga dan sektor perkebunan sawit dan CPO juga masih tergolong prospektif di tahun 2023. Oleh karena itu, Bank Mandiri masih menjadikan sektor perkebunan sawit dan CPO sebagai salah satu fokus pertumbuhan kredit di tahun 2023 dengan tetap memperhatikan prinsip kehatian-hatian. “Adapun, dalam mendukung pertumbuhan kredit ke sektor ini, Bank Mandiri telah mempertajam penerapan bisnis berbasis ramah lingkungan antara lain melalui adopsi ketentuan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)/ Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sebagai persyaratan mutlak calon debitur,” urai Rudi. RSPO sendiri adalah organisasi Internasional yang dibentuk berdasarkan inisiatif dari Multi Stakeholder untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip dan kriteria tertentu yang diadopsi dari MDGs dalam melakukan proses produksi dan menggunakan minyak kelapa sawit secara berkelanjutan. “Hal Ini dilakukan guna mendukung gerakan pemerintah Indonesia dan regulator dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan keberlanjutan industri,” imbuh dia.

Sumber: Investor Daily, 16 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)