2022, BRI Telah Salurkan Rp 254,8 Triliun KUR

Senin, 16 Jan 2023

JAKARTA, ID – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sepanjang 2022 telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 254,8 triliun atau sebesar 98% dari kuota yang diberikan pemerintah. Adapun BRI pada 2022 mendapatkan kuota KUR sebesar Rp 260 triliun.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, BRI berkomitmen untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta menjadi pendorong inklusi keuangan di Indonesia.  Salah satunya dengan aktif menyalurkan KUR. “Realisasi penyaluran KUR BRI sepanjang tahun 2022 itu sebesar 98% dari kuota yang diberikan pemerintah,” imbuh Direktur Bisnis Mikro BRI Supari kepada Investor Daily, akhir pekan lalu. Adapun untuk tahun ini, pemerintah meningkatkan kuota KUR dari Rp 373,17 triliun menjadi Rp 470 triliun. Terkait dengan hal tersebut, Supari mengatakan, BRI terus berkomitmen menyalurkan KUR dan memberikan pemberdayaan kepada nasabah, sehingga kredit yang diperoleh bisa bermanfaat untuk usahanya. BRI juga masih menyasar sektor-sektor strategis untuk diprioritaskan dalam pengucuran KUR, tentunya adalah sektor produktif. “Tahun ini perdagangan, pertanian, dan industri pengolahan,” ucap Supari. Perseroan senantiasa konsisten dengan misi membawa UMKM naik kelas. Skala bisnis UMKM dapat meningkat apabila terjadi peningkatan produktivitas. BRI pun hadir untuk menyokong pelaku UMKM naik kelas melalui pendampingan dan pemberian modal.

Salah satunya melalui penyaluran KUR yang memperkuat kinerja bisnis pelaku UMKM. Untuk menjaga kualitas KUR yang disalurkan, BRI menerapkan strategi selective growth. Di samping itu BRI juga membuat sektor sektor prioritas dalam penyaluran KUR, seperti perdagangan dan pertanian. BRI juga terus memperkuat penggunaan data analytic untuk memperkuat proses credit underwriting serta meningkatkan success rate restrukturisasi. Dengan strategi tersebut, kualitas kredit perseroan juga terjaga dengan baik. Sebelumnya, dijelaskan juga strategi lain untuk meningkatkan penyaluran KUR yakni melalui optimalisasi ekosistem ultramikro, yang saat ini menjadi new source of growth bagi BRI. Dengan terbentuknya ekosistem ultramikro, mengintegrasikan seluruh layanan keuangan BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) ke dalam suatu ekosistem besar akan memperkuat peran BRI dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan usaha masyarakat, khususnya segmen mikro dan segmen ultra mikro. Berdasarkan riset yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan, setiap akses KUR berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar rata-rata tiga orang. Saat ini, BRI memiliki 10,7 juta nasabah eksisting KUR dari segmen KUR Super Mikro, KUR Mikro, dan KUR Kecil.

Maka dari penyaluran KUR BRI terhadap 10,7 juta nasabah tersebut diproyeksi dapat menyerap 32,1 juta lapangan kerja di seluruh Indonesia. Di samping itu, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mencatat realisasi penyaluran KUR tahun 2022 menyentuh Rp 365,50 triliun atau sekitar 97,95% dari target sebesar Rp 373,17 triliun. “Penyaluran KUR terus meningkat dalam 5 tahun terakhir, dari Rp 120,30 triliun di tahun 2018 menjadi Rp 365,50 triliun di tahun 2022. Hal ini tercapai berkat kerja sama  stakeholders KUR yaitu lembaga penyalur KUR, lembaga penjamin, dan lainnya,” ujar Deputi Kepala BPKP bidang Akuntan Negara Sally Salamah. Sally mengungkapkan, di tahun 2023 pemerintah telah menetapkan target penyaluran KUR akan naik menjadi Rp 470 triliun dan di tahun 2024 naik menjadi Rp 585 triliun. Menurutnya, diperlukan pengawasan dari seluruh pihak agar KUR dapat dirasakan manfaatnya. Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian Iskandar Simorangkir menyebut, total 7,62 juta debitur telah diberikan KUR sepanjang 2022. Dari jumlah tersebut terbagi menjadi empat yakni, KUR Mikro 66,41%, KUR Kecil 31,84%, KUR Super Mikro sebesar 1,74%, dan terakhir KUR Penempatan PMI di bawah 1%.

Sumber: Investor Daily, 16 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)