Awal Tahun, Dua Perusahaan Terbitkan Obligasi dari Sukuk Rp 1 T

Senin, 16 Jan 2023

JAKARTA, ID – Sebanyak dua perusahaan menerbitkan obligasi dan sukuk Rp 1 triliun pada awal 2023. Kedua surat itu telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan pencatatan tersebut, berdasarkan data BEI, dikutip Sabtu (14/1/2023), total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di bursa mencapai 509 emisi dengan nilai outstanding Rp 446,35 triliun dan US$ 47,5 juta, yang diterbitkan oleh 124 emiten. Sementara itu, surat berharga negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 186 seri dengan nilai Rp 5.310,43 triliun dan US$ 438,31 juta. EBA sebanyak 11 emisi senilai Rp 5,36 triliun. Pada Kamis (12/1/2023), Obligasi Berkelanjutan III MNC Kapital Indonesia Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan total nilai Rp 450 miliar. Surat utang tersebut terdiri atas Seri A (BCAP03ACN1), Seri B (BCAP03BCN1), dan Seri C (BCAP03CCN1). Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi tersebut adalah BBB+. Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sebelumnya, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan menyarankan investor untuk melakukan diversifikasi investasi, dengan memiliki eksposur di aset yang dapat menawarkan potensi pertumbuhan tinggi, seperti saham dan juga aset yang menawarkan stabilitas seperti obligasi. “Diversifikasi menurunkan risiko volatilitas dan memberi fleksibilitas bagi investor untuk stay invested di pasar, namun tetap dapat memanfaatkan peluang ketika terjadi volatilitas pasar,” terang Katarina, belum lama ini.

Meneropong potensi pasar obligasi, dia berpendapat, kinerja sepanjang 2022 tertekan oleh tren kenaikan suku bunga. Kurva imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia naik di semua tenor dan memberikan tantangan bagi kelas aset obligasi.  “Tahun 2023, kami melihat ada potensi perbaikan iklim pasar obligasi didukung tekanan kenaikan suku global yang sudah berkurang. Kami juga melihat potensi kembalinya investor asing ke pasar obligasi Indonesia di 2023, seiring pulihnya selera investasi setelah tekanan kenaikan suku bunga dan penguatan dolar AS mereda,” papar Katarina.

Sumber: Investor Daily, 16 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)