Program B35 Hemat Devisa Rp 161 Triliun

Senin, 16 Jan 2023

JAKARTA, ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan penghematan devisa negara mencapai US$ 10,75 miliar atau setara dengan Rp 161 triliun dari program Biodiesel 35 (B35). Program ini mulai bergulir pada 1 Februari nanti. Sebanyak 13,15 juta kilo liter (KL) biodiesel yang ditargetkan pada tahun ini. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pemberlakuan program B35 membuat Indonesia semakin dapat mengendalikan impor Solar. Biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang dicampurkan ke Solar. Pada Februari pencampuran biodiesel ditingkatkan jadi 35% dengan rata-rata penyaluran 226 ribu barel per hari. “Penghematan devisa diperkirakan mencapai sekitar US$ 10,75 miliar atau setara dengan Rp161 triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.653.974 orang dan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 34,9 juta ton CO2e,” kata Dadan di Jakarta, pekan lalu.

Dadan menuturkan pada Januari ini masih berjalan pencampuran biodiesel 30% (B30). Sebelum dilaksanakannnya peningkatan persentase pencampuran biodiesel, telah dilakukan beberapa persiapan teknis untuk memastikan performa penggunaan campuran BBN. Diantaranya pengujian pengaruh penggunaan campuran B35 terhadap sistem filtrasi mesin diesel, dengan hasil tidak terjadi indikasi pemblokiran filter pada pengujian Filter Blocking Tendency (FBT) maupun pengujian Filter Rig Test. Rekomendasinya tidak ada pengaruh signifikan atas penggunaan B35, dimana telah dilakukan perbaikan pada spesifikasi Biodiesel yang digunakan untuk campuran tersebut. “Bulan ini kita masih tetap B30. Mulai minggu depan seluruh pengiriman dari biodiesel ini menggunakan spek B35. Jadi Bapak Ibu selaku pengguna nanti tidak perlu khawatir. Kita pastikan kualitas produksi dan penanganan dari mulai transportasi sampai pencampuran penanganan baik secara terus menerus. Selama kita menaik[1]kan campuran, selalu diikuti dengan peningkatan spek. Kita tekankan moto biodiesel jangan sampai menjadi pengotor,” tuturnya.

Dikatakannya dalam sidang kabinet pada 6 Desember 2022, diputuskan untuk melakukan program B35. Meskipun Kementerian ESDM sebetulnya sudah menyiapkan implementasi B40. Serangkaian uji telah diselesaikan pada tahun lalu. “Kami sudah siap kalau nanti diminta untuk menaikkan menjadi B40. Kita sudah tahu spesifikasi yang mana yang akan dipergunakan kecuali nanti tambahan-tambahan infrastruktur yang tetap harus kita lakukan,” terangnya Adapun persiapan implementasi B40, telah dilaksanakan uji jalan (Road Test) B40 yang telah dilaunching Menteri ESDM pada 27 Juli 2022, sebagai rangkaian akhir dari pengujian. Hasil uji ini digunakan sebagai dasar pertimbangan sebelum implementasi B40. Pada uji jalan B40 ini, dilakukan pengujian pada dua jenis campuran bahan bakar B40 yaitu B30D10 dengan formula campuran 30% Biodiesel (B100) ditambah 10% Diesel Nabati/Diesel Biohidrokarbon/HVO (D100) juga 60% Minyak Solar (B0), dan B40 dengan formula campuran 40% Biodiesel (B100) ditambah 60% Minyak Solar (B0). “Kami memang melakukan uji B40 ini prinsipnya adalah keterbukaan dan objektif. Kami juga menggunakan pola mekanisme dan SOP yang sudah teruji. Tidak ada contohnya karena kita memang yang paling duluan. Terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam uji B40,” pungkas Dadan.

Sumber: Investor Daily, 16 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)