Antam Bidik Penjualan Bauksit Naik 90%

Jumat, 13 Jan 2023

JAKARTA, ID - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) atau Antam melalui Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Bauksit Kalimantan Barat membidik penjualan bauksit di pasar domestik mencapai 1,5 juta wet metric ton (wmt) pada 2023, melesat 90% dibanding penjualan sepanjang 2022. Target tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah yang bakal melarang ekspor bauksit pada pertengahan tahun ini. Menanggapi perihal kebijakan ekspor tersebut, General Manager Antam UBP Bauksit Kalimantan Barat Anas Safriatna menyampaikan bahwa pada prinsipnya, perseroan mendukung penuh dan mengikuti arahan pemerintah. Karena itu, pada tahun ini perseroan membidik penjualan bauksit di pasar domestik sekitar 1.5 juta wmt. “Ya, untuk pasar domestik ditargetkan naik sekitar 90% dibandingkan tahun 2022,” ungkap Anas kepada Investor Daily, Kamis (12/1). Antam, lanjut Anas, sudah mengantisipasi kebijakan pemerintah tentang larangan ekspor bauksit. Hal ini tercermin dari rencana kerja tahun 2023 dengan memperhitungkan penjualan bauksit ke pelanggan domestik sebagai target utama.  Pasalnya, ia mencermati, pasar Bauksit Antam saat ini lebih terkonsentrasi untuk memenuhi kebutuhan internal Antam Grup seperti keperluan bahan baku pabrik Chemical Grade Alumia yang dikelola entitas anak usaha, PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), pemasaran ekspor, dan pemenuhan pelanggan pasar domestik pihak ketiga.

Strategi ini sebagaimana tergambar pada 2022 di mana Antam telah memulai penjualan bauksit di dalam negeri. Sampai periode sembilan bulan pertama 2022, tercatat proporsi penjualan bauksit Antam di pasar domestik mencapai sekitar 35-40%. “Saya berharap, pada tahun 2023 pasar bauksit di dalam negeri semakin terbuka seiring dengan perkembangan operasi pabrik-pabrik pengolahan alumina di dalam negeri,” imbuh Anas. Di samping itu, Anas menambahkan, perseroan juga terus fokus melanjutkan hilirisasi bauksit dengan membangun smelter alumina baru yaitu proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) bersama PT Inalum (Persero). Bukan hanya itu, perseroan juga terus fokus meningkatkan produksi produk Chemical Grade Alumina di PT ICA, sehingga cadangan dan sumberdaya bauksit yang ada bisa termanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan nilai tambah produk mineral di dalam negeri. Maka dari itu, kebijakan pemerintah yang akan menerapkan larangan ekspor bauksit pada pertengahan tahun 2023 ini diharapkan dapat menumbuhkan minat investasi pada sektor hilirisasi bauksit di Indonesia. Mengingat, Indonesia memiliki cadangan dan sumberdaya bauksit yang strategis. “Kami berharap, sejalan dengan perkembangan operasi pabrik pengolahan alumina saat ini dan penyelesiaan beberapa proyek berbasis alumina ke depannya, penyerapan bauksit di dalam negeri semakin meningkat,” tuturnya. Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (Pushep) Bisman Bakhtiar mengamati, bahwa kebijakan larangan ekspor bauksit yang diterapkan pemerintah itu positif. Sebab, hal ini sebagai tindak lanjut dari amanat UU Minerba.

Sumber: Investor Daily 13 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)