Pertamina-Jababeka Bangun PLTS Atap

Jumat, 13 Jan 2023

JAKARTA, ID - Pertamina bekerja sama dengan PT Jababeka Tbk menghadirkan bauran energi melalui pembangunan dan pengembangan energi yang lebih ramah lingkungan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dengan kapasitas 230 kWp. Pembangkit ini akan mendukung kebutuhan listrik di Net Zero Industrial Cluster pertama di Asia Tenggara. Jababeka juga menjadi satu dari 12 Net Zero Industrial Cluster di seluruh dunia.

 

PLTS ini diresmikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konser vasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Dadan Kusdiana, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Chief Executive Officer Pertamina New and Renewable Energy Dannif Danusaputro dan Direktur Utama Jababeka Tjahjadi Rahardja, Rabu (11/1). Terpasang di Kawasan Industri Jababeka, PLTS yang mampu menghasilkan listrik sebesar 308 MWh pertahun ini berpotensi mereduksi Co2 sebesar 258 ton CO2 per tahun dan siap beroperasi untuk mendukung terwujudnya Green Industrial Estate Jababeka. Bersama dengan peresmian PLTS ini juga diselenggarakan Deklarasi Jababeka Net Zero Forum sebagai wadah untuk berkolaborasi, belajar, berdiskusi, berbagi informasi terkait dekarbonisasi dan mewujudkan Kawasan Industri Net Zero di Indonesia. Menurut Dadan potensi energi surya di Indonesia dapat mencapai 207,8 gigawatt (GW). Hal ini disebabkan Indonesia berada di garis khatulistiwa yang mendapatkan panas matahari sepanjang tahun, terutama saat musim kemarau. Sangat potensial bagi Indonesia untuk terus mengembangkan PLTS sebagai sumber energi bersih. “Pemerintah sangat mendukung kerjasama sejenis demi menciptakan iklim industry dan ekosistem bisnis yang green di Indonesia”terang Dadan. Dalam sambutannya, Nicke menyampaikan bahwa kerjasama ini sangat bermanfaat, tidak hanya menciptakan energi bersih, tapi juga bisa menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain “Kolaborasi ini sejalan dengan target pemerintah dalam transisi energi. Di samping itu, proyek ini akan memberikan benefit bagi tenant industri di Jababeka dalam meningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan,” tambah Nicke. Dannif juga menyampaikan bahwa kerjasama ini sangat startegis, karena pengembangan energi bersih akan menjadi salah satu fokus bisnis Pertamina di masa depan, dan tidak hanya Pertamina  industri-industri lainnya juga akan mulai untuk terlibat aktif dalam pemenfaatan energi baru terbarukan ini. “Kami sangat menyambut baik sinergi ini,  mengingat inisiatif ini mendukung upaya penurunan emisi. Pertamina NRE sangat antusias untuk menyediakan solusi bagi industri yang memiliki komitmen untuk meningkatkan pemanfaatan energi hijau,” tutur Dannif.

Kawasan Industri Jababeka-Cikarang saat ini tergabung ke dalam grup Kawasan Industri Net Zero yang diprakarsai oleh World Economic Forum (WEF) dan menjadi klaster industri pertama di Asia Tenggara bersama dengan 11 Klaster di berbagai belahan dunia yang sudah berkomitmen mewujudkan net zero emission. Peresmian PLTS Atap ini sendiri diiringi dengan deklarasi pembentukan JNZ Forum. Tujuan forum tersebut, sebagai wadah bagi perusahaan-perusahaan yang ada di dalam Kawasan Industri Jababeka untuk melakukan sharing knowledge, membangun partnership dan mengadvokasi policy untuk mewujudkan solusi dekarbonisasi di Kawasan Industri Jababeka. “Aksi nyata untuk mewujudkan dekarbonisasi industri menjadi tantangan kita bersama. Sebuah gerakan besar dimulai dari satu langkah, dan momentum seremoni PLTS Atap Jababeka dan pembentukan Jababeka Net Zero Forum merupakan langkah awal dalam mewujudkan visi dekarbonisasi menuju Kawasan Industri Net Zero,” ungkap Wakil Direktur Utama PT Jababeka Tbk Tjahjadi Rahardja. Menurut Tjahjadi , penyediaan infrastruktur bagi Kawasan Industri adalah bisnis utama dari PT Jababeka Infrastruktur seiring dengan komitmen pemerintah untuk transisi energi, Dengan visi Jababeka untuk menjadi pionir dalam green industrial estate, kolaborasi ini menjadi sangat sejalan. Jababeka mengambil langkah nyata dengan pemanfaatan energi surya sebagai energi terbarukan. “Dengan ini kami berkolaborasi bersama Pertamina NRE dan mendukung peran Per tamina dalam transisi energi,semoga bisa menjadi langkah awal mewujudkan Net Zero Industrial Cluster yang bisa menjadi benchmark bagi lokasi industry  lainnya” ujar Tjahjadi. “Dan PLTS Atap Jababeka adalah komitmen dari Jababeka yang berkolaborasi dengan Pertamina melalui Pertamina NRE dengan membangun PLTS atap di Water Treatment Plant satu dan dua dengan total kapasitas 230 kWp. PLTS yang dibangun merupakan tahap satu yang telah dibangun dan akan masih banyak pengembangunan selanjutannya dan teknologi dekarbonisasi lainnya di (Kawasan) Jababeka,” tambah Agung Wicaksono selaku Managing Director PT Jababeka Infrastruktur Peresmian terbentuknya JNZ Forum ditandai dengan pemberian plakat apresiasi untuk perusahaan yang menjadi co-signatory net-zero industrial cluster dalam rangkaian B20 Summit lalu yaitu Hitachi Astemo, Unilever, dan L’Oréal bersama Pertamina. Pembentukan JNZ Forum juga merupakan suatu wadah untuk berkolaborasi terkait dekarbonisasi untuk mewujudkan Kawasan Industri Net Zero, di mana target Jababeka Net Zero Forum adalah menjadi karbon netral di tahun 2050.

Jababeka menyadari bahwa untuk mencapai dekarbonisasi dibutuhkan sinergi yang kuat dengan perusahaanperusahaan yang berada di dalam Kawasan Industri Jababeka. Pertemuan berkala di JNZ Forum akan dilakukan untuk bisa menjalin sinergitas antara pengelola Kawasan dan Tenant sehingga pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Kawasan Industri Jababeka bisa meningkat. Lebih dalam, Tjahjadi Rahardja menerangkan bahwa pihak Jababeka akan menggandeng para tenant untuk menyusun peta jalan (roadmap) bersama-sama untuk Kawasan Industri Jababeka mencapai net zero di tahun 2050. Saat ini sudah terdapat 8 perusahaan di kawasan industri Jababeka yang telah mengaplikasikan PLTS Atap dengan total kapasitas lebih dari 3,2 MWp, dan paling tidak lebih dari 4 MWp di dalam proses pembangunan. Di depan 100-an tenant yang hadir, Tjahjadi Rahardja tak lupa mengajak para tenant dan perusahaan utilitas pemegang wilayah usaha di kawasan industri Jababeka mulai dari PLN, Cikarang Listrindo hingga Bekasi Power untuk berkontribusi dan bersamasama mewujudkan klaster Jababeka Net Zero. Klaster Jababeka Net Zero ini juga akan dibahas dalam WEF Annual Meeting pada tanggal 16-20 Januari 2023 di Davos. Peresmian PLTS beserta Forum ini dilanjutkan dengan adanya Talkshow dengan tajuk “PLTS Atap untuk Mendukung Net Zero”. Dipimpin oleh Management Consulting Manager Accenture Suka Pradita sebagai moderator, Talkshow pertama dalam rangkaian seri diskusi untuk membahas berbagai solusi dekarbonisasi ini menghadirkan 3 pembicara yang membagikan pengalamannya dalam membangun PLTS Atap di kawasan industri yaitu CEO PT Pertamina New & Renewable Energy Dannif Danusaputro, Managing Director PT Jababeka Infrastruktur Agung Wicaksono, dan Corporate Advisor (former General Manager) PT Hitachi Astemo Bekasi Manufacturing Yuliar Iqbal. Dalam talkshow tersebut, mengemuka satu poin penting di mana pentingnya sinergi atau kolaborasi antar semua stake holder. Karena, tujuan JNZ forum ialah untuk mengsinergikan aspirasi-aspirasi dan tujuan di tenant di Kawasan Industri Jababeka, yaitu untuk mencapai net zero, untuk forum partner pemerintah untuk mendorong membuat environment policy, baik net zero cluster maupun secara nasional target bisa tercapai sesuai jadwal. Jababeka mengelola area kawasan di Cikarang, Tanjung Lesung, Kendal, dan Morotai, serta merupakan ‘rumah’ dari lebih dari 2.000 tenan industri yang berasal dari 30 negara. Untuk pengembangan PLTS sendiri pada keseluruhan kawasan tersebut punya potensi sampai kapasitas 75 MW.

Sumber: Investor Daily 13 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)